Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Ciamis menunjukkan angka yang memprihatinkan.
Hingga September 2024, tercatat sebanyak 1.220 kasus DBD dengan sembilan di antaranya berujung kematian. Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis pun bergerak cepat dengan berbagai upaya penanganan untuk mengatasi penyebaran penyakit ini.
Kabid P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan Ciamis, Edis Herdis, menyatakan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pendataan bulanan untuk memantau perkembangan kasus di seluruh kecamatan.
“Kami menerima laporan dari setiap puskesmas mengenai jumlah kasus sesuai dengan wilayah endemik. Dari situ, kami bisa mengetahui tren kenaikan maupun penurunan kasus DBD di tahun 2024,” ujarnya.
Pada bulan September 2024, terjadi penurunan kasus dibandingkan bulan sebelumnya, dengan total 55 kasus dan dua kematian. Penurunan ini menjadi tanda positif berkat kerja keras berbagai pihak, terutama melalui upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan masyarakat di 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis.
“Kebersihan lingkungan menjadi faktor penting dalam mengendalikan penyebaran DBD, terutama di daerah-daerah yang endemik,” jelas Edis.
Sebaran Kasus DBD di 27 Kecamatan Ciamis
Kasus DBD di Kabupaten Ciamis tersebar di seluruh 27 kecamatan, dengan angka yang bervariasi setiap bulannya. Dari data yang dihimpun, jumlah kasus dan korban jiwa menunjukkan fluktuasi sepanjang tahun. Berikut rincian kasus DBD di Ciamis per bulan:
- Januari: 58 kasus
- Februari: 151 kasus, dengan 2 meninggal
- Maret: 231 kasus, 1 meninggal
- April: Sebanyak 236 kasus, dengan 1 meninggal
- Mei: 156 kasus
- Juni: 146 kasus, 1 meninggal
- Juli: 119 kasus, 1 meninggal
- Agustus: 68 kasus, 1 meninggal
- September: 55 kasus, dengan 2 meninggal
Secara keseluruhan, upaya intensif masih diperlukan untuk mengendalikan dan menurunkan angka kasus di setiap kecamatan.
Ajakan untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
Edis Herdis mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan DBD, terutama melalui pemberantasan sarang nyamuk. Salah satu langkah yang efektif adalah dengan menerapkan program PSN 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat yang dapat menampung air, serta mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, penggunaan kelambu, lotion anti nyamuk, dan abate juga direkomendasikan sebagai langkah pencegahan tambahan.
“Kami berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya untuk mencegah penularan DBD. Dengan bergotong royong, kita bisa mengurangi risiko dan dampak yang lebih besar,” ungkap Edis.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, petugas kesehatan, dan warga, diharapkan penyebaran kasus DBD di Ciamis dapat ditekan, sehingga angka kematian akibat penyakit ini dapat berkurang secara signifikan di masa mendatang. (Ayu/CN/Djavatoday)