Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Kampung Rumah 8 adalah satu perkampungan terpencil yang ada di Kabupaten Ciamis, lokasi kampung ini berada di tengah hutan jati, Kecamatan Sukadana. Bagi tamu yang datang sebaiknya jangan asal berbicara atau sembarangan karena akan mendapat akibatnya. Di kampung ini terdapat kisah mistis yang berkembang di masyarakat.
Pengunjung yang datang ke kawasan hutan di Kampung Rumah 8 ini harus bersikap baik. Jangan berbicara tidak sopan atau sembarangan.
Konon, apabila berbicara sembarangan atau dalam bahasa Sunda disebut sompral, maka pengunjung itu akan kesasar atau tidak bisa pulang keluar dari kawasan hutan.
Pernah ada pemburu hewan yang melakukan aktivitas perburuan pernah mengalami hal itu. Namun untungnya, mereka menghubungi warga yang ada di Kampung Rumah 8 dan langsung diantar ke luar dari hutan jati yang mengelilingi kampung tersebut.
“Memang aura mistisnya masih ada. Orang luar yang datang ke sini sering kesasar. Itu mungkin bicara tidak sopan. Seiring terjadi seperti itu,” ujar Eli Yuliana, Ketua RT di Kampung Rumah 8.
Peristiwa pengunjung kesasar di tengah hutan jati itu tidak menurut waktu. Tapi terjadi kapan saja pada siang hari atau pun malam hari. Eli pun mewanti-wanti bila memasuki kawasan hutan di kampungnya untuk senantiasa sopan dan berdoa terlebih dahulu.
“Jadi niatnya harus baik-baik, kalau ada pikiran negatif itu kemungkinan akan sasab (tersasar),” ucapnya.
Kisah Pengunjung Nyasar di Hutan dekat Kampung Rumah 8
Menurut Eli, beberapa waktu lalu ada pemburu yang malam-malam kesasar di wilayahnya. Kemudian ada juga ada orang yang sedang trail adventure di siang hari tidak dapat menemukan jalan keluar.
“Jadi yang naik motor trail itu mengaku hanya kuar-kuir (bolak-balik) saja di tempat yang sama. Kemudian orang itu menghubungi warga di Kampung Rumah 8. Akhirnya ditunjukan jalan ke luar,” ucapnya.
Eli menyebut dengan adanya kisah mistis ini, Kampung Rumah 8 pun aman dari hal-hal kejahatan seperti pencurian.
“Paling yang ada di sini hewan seperti babi, monyet, landak, tapi selama tidak mengganggu insyalloh aman tidak menyerang,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)