Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Gerakan Pramuka Kwarcab Ciamis menggelar kegiatan nanam pohon(KNP) di Puncak Asih Gunung Sawal, Desa Padamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Minggu, (21/2/2021).
Dalam kegiatan menanam ini, ada beberapa jenis pohon yang ditanam. Antara lain 100 pohon Picung, 100 pohon Kawung/Aren dan 100 Bitung.
Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Ciamis Nanang Permana SH mengatakan gerakan menanam pohon ini dalam rangka memelihara sumber air.
“Karena kedepan, kita akan ribut persoalan air, kalau tidak dipelihara dari sekarang, maka akan dahsyat kelak dikemudian hari. Tempat yang dipilih adalah Puncak Asih di Kawasan Gunung Sawal,” ucap Nanang.
Bersama pramuka ini, lanjut Nanang, rencananya seluruh keliling Gunung Sawal, Madati dan Geger Bentang, akan terus melakukan menanam tanaman-tanaman konservasi. Ketiga gunung itu, oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis sudah dinyatakan hutan konservasi.
“Harapan saya, Gunung sawal, Madati dan Geger bentang, sebagai bank air di Ciamis, itu akan benar-benar terlaksana dan tersedia,” ungkapnya
Kata Nanang, jangan sampai seperti sekarang, gunung sawal itu sudah tidak lagi jadi penampung air Kabupaten Ciamis. Karena tanaman di atasnya itu pohon pinus, tidak mungkin di bawah pohon pinus air tersimpan.
“Jika hujan, airnya tidak sampai ke tanah, daun pinus yang menumpuk itu akan mengalirkan langsung airnya, karena seluruh pohon pinus mengandung lilin. Dan daun pinus akan hancur bersenyawa dengan tanah butuh waktu 3,5 tahun,” terangnya.
Ketua Abdimas, Wirapati, mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan menanam pohon di Puncak Asih Gunung Sawal.
“Ini merupakan rangkaian acara baden powell day untuk Kwarcab Ciamis, yang akan jatuh pada tanggal 22 Februari, yaitu dua hari kedepan,” ucap Wira.
Tujuannya adalah melestarikan hutan dan mendukung sepenuhnya upaya Ketua Kwarcab. Untuk mewujudkan bahwa Kabupaten Ciamis punya misi bermanfaat bagi masyarakat di Puncak Asih Gunung Sawal dan sekitarnya.
“Semoga kerja dan dedikasi kami, bisa diterima di masyarakat, pramuka bisa hidup dan berkembang,” pungkasnya. (Dilan/CN/Djavatoday)