Berita Ciamis (Djavatoday),- Di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ada penyelenggaraan festival pisang. Tepatnya di Dusun Nagrog, Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Festival ini merupakan yang pertama kali, Kampung KB Mawar bersamaan dengan kegiatan Hari Krida Pertanian. Digelarnya festival pisang, mengingat hampa sebagian warga di Desa Kertabumi ini memiliki dan bertani pisang.
Ketua Kampung KB Mawar yang juga Kepala Dusun Nagrog Hernawan mengatakan festival ini memamerkan berbagai jenis pisang hasil para petani. Selain itu juga terdapat lomba berhadiah satu ekor domba.
“Memang untuk saat ini Festival Pisan gelarannya bersamaan dengan Hari Krida Pertanian Kecamatan Cijeungjing. Tapi ini akan menjadi agenda tahunan dan digelar secara terpisah,” ujar Hernawan, Kamis (3/12/2020).
Baca Juga: Pandemi Covid19, Siswa SMK di Ciamis Tanam Jahe Merah
Dalam festival kali ini, sedikitnya 2 ton berbagai jenis pisang hasil dari panen warga berhasil terkumpul di Bale Sawala. Pisang-pisang ini memiliki harga yang bervariatif sesuai jenisnya. Pengunjung pun bisa mencicipi dan membelinya sebagai oleh-oleh dengan kondisi yang masih segar beberapa saat diambil dari pohon.
Selain menampilkan berbagai jenis pisang, dalam festival ini digelar lomba pisang terberat dalam satu tangkai atau tandan. Tak tanggung-tanggung hadiahnya seekor domba.
Pengurus Kampung KB Mawar Aep Iskandar menambahkan untuk perlombaan pertama kali ini hanya mengukur beratnya Saja. Namun ke depan pihaknya akan lebih serius lagi dengan membuat kategori, berdasarkan jenis bahkan rasa pisang itu sendiri. Sehingga nantinya bisa menjadi bibit unggul dalam penanaman pohon pisang.
Dalam lomba atau kontes berat pisang ini diikuti oleh 80 peserta, dengan mengirimkan pisang hasil tanamnya. Seorang warga bernama Iron berhasil menjadi pemenang dan berhak mendapat seekor domba dari panitia.
Irin meraih juara karena pisang jenis ambon miliknya memiliki berat 41 kilogram dari satu tangkai atau tandan.
Membayar Pajak Dengan Pisang
Aep menjelaskan warga Kertabumi menanam pisang ini bukan tanpa alasan. Kampung KB Mawar memiliki program ‘Mapais’ artinya membayar pajak (PBB) dengan pisang.
“Jadi warga menanam pisang di lahan mereka masing-masing. Kemudian dipanen lalu dijual ke pengepul atau yang membutuhkan dan hasilnya ditabung dan dibayarkan pajak bumi dan bangunan,” ucapnya.
Dengan Festival Pisang ini bisa semakin menambah motivasi warga dalam menanam pisang. Sehingga dengan program ini tidak memberatkan masyarakat ketika akan membayar pajak setiap setahun sekali.
“Harapannya warga bisa semakin semangat menanam pisang dan turut mendukung program Mapais. Melalui festival pisang ini tak menutup kemungkinan menjadi suatu upaya dalam meningkatkan perkonomian masyarakat,” pungkasnya. (MM/Djavatoday)