Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Perkembangan zaman dan digitalisasi tak bisa lagi dihindari. Pada era media sosial ini banyak berita hoaks atau bohong bermunculan di berbagai platform media sosial (medsos). Untuk itu Diskominfo Ciamis mengajak kepada semua masyarakat Tatar Galuh agar lebih pintar lagi dalam menggunakan medsos.
Kepala Diskominfo Ciamis Tino Armyanto menjelaskan saat ini masyarakat lebih mudah mengakses informasi. Mengingat semakin banyak yang menggunakan gawai smartphone. Sehingga berbagai informasi dapat dengan cepat menyebar.
Tentunya harus menyadari hal tersebut untuk memilih dan memilah sebuah informasi yang benar dan jelas sumbernya. Ada dampak positif dan negatif pada sebuah perkembangan teknologi saat ini.
“Dampak negatifnya dari oknum yang tidak bertanggung untuk menyebarkan informasi yang tidak benar keberadaannya atau hoaks. Untuk itu, kami Diskominfo Ciamis meminta masyarakat harus lebih pintar dalam menerima informasi dari medsos,” ungkap Tino, Sabtu (2/7/2022).
Informasi yang salah atau berita hoaks bakal menimbulkan persoalan. Seperti terjadinya konflik masyarakat, kecemasan hingga kegelisahan pada ruang publik. Mengingat masih banyak masyarakat yang belum bisa membedakan informasi yang benar dan hoaks.
“Memerangi berita bohong atau hoaks ini adalah tugas kita bersama. Pemerintah, insan pers dan perusahaan media serta masyarakat. Ketika menerima informasi sebaiknya mengecek sumber dan kejelasannya,” ucapnya.
Tino meminta masyarakat turut aktif memerangi hoaks atau berita bohong. Caranya dengan melaporkannya ke Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif.
“Kewenangan untuk penutupan situs yang menyebarkan hoaks dari Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI,” ungkapnya. (Ayu/CN/Djavatoday)