Ciamis (Djavatoday.com),- Tradisi di Ciamis yang biasa digelar oleh masyarakat cukup banyak. Terutama pada bulan-bulan tertentu setiap tahunnya. Meski dalam kondisi Pandemi Covid-19, sejumlah tradisi tetap digelar meski tidak segebyar biasanya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis Erwan Darmawan menyatakan Ciamis memiliki warisan budaya yang luar biasa. Sehingga tidak mungkin untuk ditinggalkan.
“Kaitan dengan pandemi Covid-19, saya tidak khawatir tradisi di Ciamis hilang. Saya yakin para panitia tradisi menjaga kesehatan dan mempersiapkan protokol kesehatan. Namun memang ada perbedaannya, untuk sekarang lebih kepada acara inti. Saya bangga, budayawan Ciamis memikirkan kondisi ini,” ungkap Erwan, Kamis (5/11/2020).
Erwan meyakini gelaran tradisi saat pandemi tidak akan mengurangi maknanya. Bahkan ia meyakini gelaran tradisi saat pandemi dapat mengembalikan marwah dan keaslian dari acara tradisi.
Seperti pada bulan Maulid atau Rabiul Awal ini, banyak digelar tradisi pembersihan pusaka atau Jamasan. Seperti Tradisi Jamasan di Situs Jambansari, Jamasan di Museum Galuh Imbanagara, Merlawu di Situs Gandoang dan tradisi lainnya.
“Tradisi di Ciamis adalah warisan leluhur, tentunya kita akan sangat berdosa kalau tradisi sampai hilang,” ucapnya.
Menurut Erwan, sebetulnya tradisi merupakan aset kebudayaan yang memiliki dua sisi. Pertama ketika dijadikan potensi wisata ketika mampu menjaganya akan sangat hebat. Namun apabila tidak mampu menjaga malah nilai budaya itu sendiri akan hilang dan terkikis oleh kegiatan penunjang yang malah dianggap menjadi kegiatan inti tradisi.
“Tugas kami menjaga aset kebudayaan lokal tradisi di Ciamis. Menjadikan aset pariwisata yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” tegasnya. (AY/CN/Djavatoday)