Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Dinas peternakan dan perikanan kabupaten Ciamis sosialisasi pengembangan kapasitas lingkup Kesmavet ke pelaku usaha Ambu Geulis atau potensi unggulan lokal Ciamis, Sabtu (26/12/2020). Kegiatan dilaksanakan di Aula Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis, Drs. Syarief Nurhidayat mengatakan, berdasarkan data BPS Jawa Barat populasi unggas ayam pedaging Ciamis tahun 2019 menempati urutan kedua tingkat Jawa Barat dan Nasional. Yaitu sebanyak 89.847.458 ekor/tahun dari total populasi ayam pedaging sebanyak 667.546.768 ekor/tahun.
“Selain populasi ayam pedaging, Ciamis juga merupakan produsen daging ayam dan menempati urutan kedua tingkat Jabar dan Nasional yaitu sebanyak 116.979.412 kilogram/tahun. Jadi, Ciamis dikenal sebagai wilayah sentra perunggasan. Ini juga merupakan salah satu potensi besar Ciamis,” katanya.
Syarief menjelaskan, pada tahun 2017 di Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya menjadi prioritas pembinaan Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis. Mengingat Desa ini memiliki potensi yang sangat besar dalam pengolahan pangan asal hewan. Dimana hampir sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai pengolah ayam goreng.
“Dengan distribusi penjualanya yaitu di wilayah Ciamis dan juga di luar Ciamis diantaranya, Cineam, Cikurubuk, Pancasila, Singaparna Tasikmalaya, Cirebon, Cikijing, Garut dan wilayah lainnya,” jelasnya.
Syarief mengungkapkan, dalam kegiatan monitoring dan pembinaan di Desa Mangkubumi terdapat beberapa informasi yang didapatkan. Diantaranya pihaknya dipertemukan dengan Sahudin yang menciptakan pertama kali resep ayam goreng serundeng bumbu kuning sejak tahun 1979. Kemudian berjualan ayam gorengnya di Swadaya pada tahun 1979 sampai 1990.
“Bapak Sahudin sendiri membeli ayam potong dari RPU skala kecil Reka Jaya, dimana RPU tersebut merupakan binaan Dinas Peternakan Ciamis melalui seksi Kesmavet dari tahun 2010. Pada tahun 1990, banyak warga yang mengikuti usaha dalam olahan ayam goreng bumbu kuning dengan menggunakan resep Bapak Sahudin,” ungkapnya. (AsepFR/Djavatoday)