Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pemkab Ciamis melalui Dinas Pendidikan Ciamis mengeluarkan imbauan kewaspadaan terkait penyakit gondongan atau parotitis. Penyakit Gondongan mulai merebak di kalangan anak-anak sekolah dasar dan PAUD sejak September 2024.
Gejala penyakit ini meliputi demam, pipi bengkak, nyeri saat menelan, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri perut, kelelahan, dan penurunan nafsu makan. Penyakit gondongan ditularkan melalui droplet atau butiran ludah saat seseorang yang terinfeksi bersin, batuk, atau berbicara.
Kepala Dinas Pendidikan Ciamis, Erwan Darmawan, mengungkapkan bahwa tingginya risiko penularan gondongan membuat pihaknya perlu memberikan perhatian lebih kepada sekolah-sekolah. Terutama yang memiliki siswa dengan kelompok usia rentan.
“Kita harus bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan memastikan upaya pencegahan serta pengendalian gondongan dilakukan secara maksimal di sekolah-sekolah,” ujarnya, Jumat (1/10/2024).
Erwan menyebutkan beberapa langkah yang perlu dilakukan pihak sekolah untuk mencegah penyebaran gondongan.
“Kami mendorong pihak sekolah untuk melakukan sosialisasi mengenai gondongan bersama Tim UKS. Agar seluruh warga sekolah memahami risiko dan cara pencegahan penyakit ini,” kata Erwan.
Dinas Pendidikan juga mengimbau agar sekolah melakukan pemantauan aktif melalui Tim UKS. Guna mendeteksi kasus gondongan lebih dini dan mengurangi potensi penyebaran.
Siswa, guru, atau staf sekolah yang menunjukkan gejala gondongan disarankan untuk beristirahat di rumah selama setidaknya tujuh hari sejak gejala pertama muncul. “Pembatasan ini bertujuan untuk mengurangi risiko penularan di lingkungan sekolah,” tambah Erwan.
Pencegahan Penyakit Gondongan di Sekolah
Bagi warga sekolah yang terinfeksi, penggunaan masker sangat dianjurkan selama tujuh hari sejak munculnya gejala. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus melalui droplet.
“Cuci tangan setelah bersentuhan atau berada di area berisiko sangat penting, dan kami juga menyarankan jaga jarak interaksi dengan yang sakit untuk meminimalkan risiko penularan,” jelas Erwan.
Erwan juga meminta masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan kejadian parotitis kepada Dinas Kesehatan melalui Puskesmas setempat. Penanganan yang cepat dan tepat pada pasien yang positif gondongan dinilai dapat menekan penyebaran penyakit ini di tengah masyarakat.
“Kami berharap masyarakat, terutama pihak sekolah, dapat lebih waspada dan responsif terhadap penyakit gondongan ini demi kesehatan dan keselamatan anak-anak,” tutup Erwan. (Ayu/CN/Djavatoday)