Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Dinas Pariwisata Ciamis menanggapi kawanan monyet yang keluar dari habitatnya dan mengganggu para pedagang di kawasan wisata Karangkamulyan, Ciamis.
Kadis Pariwisata Ciamis Wasdi Ijudin mengaku telah mendapat laporan dari warga adanya kawanan monyet yang kerap menjarah dagangan warung. Hal tersebut sedikitnya meresahkan warga di area Situs Ciung Wanara, Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat.
Pemkab Ciamis pun telah meminta BKSDA untuk melakukan tindakan, mencari solusi mengenai populasi monyet yang terus bertambah. Sehingga tidak meresahkan warga dan pedagang setempat.
“Saya sudah perkirakan memang kondisi ini akan terjadi. Kami pun telah berkoordinasi dengan BKSDA, solusinya memang populasi monyet di kawasan Karangkamulyan ini harus dipindahkan sebagian agar tidak over kapasitas,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Ciamis Wasdi, Jumat (29/1/2021).
Wasdi mengaku setelah memperhatikan dari tahun ke tahun, terlihat jumlah monyet di kawasan wisata Karangkamulyan terlihat bertambah. Sedangkan untuk makanan yang tersedia di hutan tersebut terbatas sehingga banyak monyet yang masih merasa lapar dan akhirnya menjarah ke pedagang.
“Semakin banyak populasi kawanan monyet, semakin kecil pertumbuhan di dalam. Sehingga kawanan monyet turun mencari makan di luar habitatnya,” ucapnya.
Ia menambahkan, kawasan monyet yang mulai turun ke pemukiman tidak hanya di Karangkamulyan saja, tapi juga di obyek Astana Gede Kawali. Anehnya lagi, di Astana Gede itu sebelumnya tidak ada kawanan monyet tapi kini malah semakin banyak.
Dinas Pariwisata Ciamis berharap pihak yang menangani satwa liar tersebut untuk bisa melakukan upaya-upaya konkrit. Hal yang paling diperlukan adalah memindahkan kawanan monyet tersebut. (Rezk/CN/Djavatoday)