Kamis, November 21, 2024

Diamnya Mahasiswa Adalah Bentuk Penghianatan

DJAVATODAY.COM, OPINI– Pergerakan seorang mahasiswa adalah bentuk tanggung jawab dan amanah sebagai perwakilan pemuda yang berpendidikan.
Etika, moral, intelektualitas dan kebebasan berpendapat adalah satu kesatuan yang melambangkan pergerakan mahasiswa berdasarkan pada independensi.

Ditengah-tengah kondisi degradasi kemerdekaan hidup, merupakan momentum bagi mahasiswa untuk kembali memanggil ingatan-ingatan tentang kesungguhan mahasiswa sebagai agen of change dan control social.

Diam ditindas atau bangkit melawan?
Diam adalah sebuah penghianatan!

Diam yang merupakan bentuk penghianatan ialah diam dan mundur dengan tujuan berhenti untuk berproses, berhenti untuk meneruskan estafet perjuangan, berhenti karena merasakan lelahnya sebuah perjuangan.
Mundur karena lelah dan takut menggambarkan bahwa pergerakan dinodai oleh spirit pragmatis bertopeng idealis, karena tidak memikirkan konsekuensi sebelum melangkah. Diam dan mundur merupakan bentuk penghianatan adalah kejadian klasik bagi seorang aktivis yang ingin menuntaskan permasalahan namun ada persoalan dalam tindakan nya tersebut. Dalam kajian keilmuan Islam hal tersebut tergolong dosa besar yang ditidak disukai Allah SWT. Kenapa bisa begitu? , Karena sejatinya “Diam dan Mundur adalah sebuah penghianatan” merupakan serapan dari makna yang terkandung dalam ayat Al Qur’an. Lebih tepatnya adalah surat Al Anfal ayat 15 – 18 yang berbunyi:
‎يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ۝ وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلَّا مُتَحَرِّفًا لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلَىٰ فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ‪ ‬ ۝ فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ۝ ذَٰلِكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ مُوهِنُ كَيْدِ الْكَافِرِينَ ۝
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya. Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang yang kafir.” (Q.S Al Anfal 15-18)
Dalam ayat tersebut menegaskan bahwa ketika seseorang mu’min apabila dirinya sedang diserang oleh orang-orang kafir, maka tidak diperkenankan baginya untuk mundur dan melemahkan harga diri dan martabat islam. Dan ketika sudah masuk ke dalam medan perang, haram bagi seorang mujahid (orang yang berperang) untuk mundur dan membelakangi musuh kecuali untuk mencari bantuan dan menyusun strategi. Dalam kitab Tafsir Ayatul Ahkam karangan Syaikh Muhammad Ali As Shobuni dijelaskan bahwa mundur dan meninggalkan medan perang bagi seorang mujahid merupakan dosa besar karena hal tersebut dapat menggoyahkan semangat dan tekad prajurit lainnya yang dapat menjadi sebab kekalahan umat islam. Mundur dari medan perang diperbolehkan asalkan dalam keadaan darurat yang telah ditentukan. Dalam ayat tersebut juga dipaparkan bahwa kemenangan orang-orang muslim atas orang-orang kafir merupakan bentuk pertolongan dari Allah SWT. Dan Allah juga telah melemahkan orang-orang kafir dihadapan orang-orang mu’min.
Ayat tersebut memiliki korelasi yang cukup erat dengan kata-kata “Diam dan Mundur ialah sebuah bentuk penghianatan”. Implementasi ayat dalam dunia organisasi dapat diambil makna bahwa mundur dan memutuskan berhenti dari proses merupakan suatu penghianatan yang juga bernilai dosa besar.

Melihat kondisi Objektif ke Organisasian Mahasiswa dikampus Universitas Galuh saat ini, yang pada hakikatnya mereka diamanahkan bukan hanya untuk kreatif, melainkan juga harus aspiratif. Menjadi keliru ketika acuh terhadap kondisi pandemi yang sudah menjadi persoalan multidimensional, karena sangat jelas ini berdampak kepada mahasiswa dalam bab anggaran.

Baca Juga: Bupati Ciamis Herdiat Letakan Batu Pertama Revitalisasi Situs Jambansari

Karena faktanya banyak mahasiswa yang tidak bisa melanjutkan perkuliahan karena terkendala biaya, atau mampu melanjutkan perkuliahan tapi terpaksa harus meminjam uang serta memaksakan dengan cara menambah beban lain agar bisa mengikuti perkuliahan, dan sayangnya mereka belum mendapatkan perhatian lebih dari pihak kampus.
Maka menurut saya inilah saatnya wakil mahasiswa yang berkiprah diorganisasi intra ataupun ekstra kembali kepada khittah dalam konteks dunia kemahasiswa-an.

Meskipun perubahan kegiatan belajar online dilaksanakan menyesuaikan keadaan karena antisipasi penyebaran wabah covid-19, namun prinsip keadilan harus tetap dihadirkan dalam aspek pendidikan.
Kalau bukan kita yang menjadi control of justice lalu mau siapa lagi?.*ARY MUSTAMIIN MUADZ/Anggota HMI Cabang Ciamis Komisariat UNIGAL

Longsor di Rancah Ciamis, Jalan Penghubung Kabupaten Kuningan Terancam

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis pada Rabu (20/11/2024) sore mengakibatkan longsor di Desa Sukajadi, RT 011/RW 003, Janggalaharja, Kecamatan...

Gelar Rakor Persiapan Pilkada 2024, Ini Pesan PJ Bupati Ciamis

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pemerintah Kabupaten Ciamis menggelar rapat koordinasi dalam rangka persiapan Pilkada serentak tahun 2024. Pj Bupati Ciamis, Budi Waluya memimpin rapat koordinasi tersebut...

Damkar POS WMK Rancah Bersihkan Jalan Licin di Situmandala Ciamis

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Akibat hujan deras yang melanda wilayah Situmandala pada Rabu malam (20/11/2024), material tanah dari saluran air terbawa arus hingga menutupi badan...

Warga Kertahayu Ciamis Ditemukan Tak Bernyawa Mengambang di Kolam

Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Nanang Kurniawan (45), warga Dusun Kertaharja, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, ditemukan tak bernyawa mengambang di kolam ikan, Kamis (21/11/2024). Pos...

Terbaru