Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Desa Karangampel, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, merupakan salah satu daerah penghasil manggis terbesar di Tatar Galuh. Manggis yang dihasilkan mencapai 5 ton per harinya dan diekspor ke luar negeri melalui perusahaan di Puspahiang Tasikmalaya.
Kepala Desa Karangampel Asep Yudi Ruhyana mengatakan sudah sejak lama wilayahnya menjadi penghasil manggis bersama Desa Sukamulya yang masih satu wilayah. Hal itu karena pohon manggis milik masyarakat merupakan warisan dari orang tua.
Hampir setiap rumah di wilayahnya memiliki lebih dari satu pohon manggis. Di Desa Karangampel terdapat 1.300 kepala keluarga. Artinya terdapat ribuan pohon yang tersebar milik masyarakat.
“Jadi di sini hampir setiap rumah masyarakat punya pohon manggis, bahkan ada yang punya kebun dengan jumlah pohon yang banyak. Sudah turun temurun tapi ada juga yang ditanam baru,” ujar Asep Yudi, Jumat (16/2/2024).
Asep menyebut manggis merupakan salah satu komoditi penopang ekonomi masyarakat Karangampel. 5 tahun sebelumnya, pohon manggis tidak berbuah maksimal karena tidak ada musim kemarau. Namun sejak bulan Juni 2023, warga bisa panen setiap hari.
Hasil panen itu dijual ke pengepul yang sebelumnya telah disortir. Manggis itu kemudian diambil oleh perusahaan dari Tasikmalaya untuk selanjutnya di ekspor ke luar negeri seperti Tiongkok dan beberapa negara lainnya.
“Total dikumpulkan sehari itu bisa kirim manggis sampai 5 ton. Itu sejak bulan 6 tahun kemarin sampai sekarang. Tapi pernah 5 tahun manggis tidak maksimal karena tidak ada kemarau,” jelas Asep.
Asep menyebut, manggis untuk keperluan ekspor yang kelas super atau grade a. Apabila sedang bagus harganya bisa Rp 35 ribu per kilogram, namun saat ini harganya sedang turun hanya Rp 14 ribu per kilogram.
“Sedangkan untuk hasil sortiran itu dijual Rp 4 ribu, biasanya itu yang dikirim ke pasar-pasar. Harganya memang sedang turun karena ada saingan dari negara lain, seperti Bangkok,” ungkapnya.
Keistimewaan Manggis Karangampel
Manggis Karangampel memiliki rasa yang manis segar dan legit. Hanya ada kekurangan dari bentuk berbeda atau kurang menarik dari yang lainnya. Tapi soal rasa tidak diragukan dan sudah diakui kualitas ekspor.
“Manggis Karangampel ini kalau sudah berwarna hitam tapi tidak keras tetap mudah dikupas dan rasanya manis. Hanya kalah di bentuknya saja,” ungkapnya.
Selain manggis, warga juga menggantungkan hidup dari beberapa hasil perkebunan lain seperti duku dan rambutan. Mata pencaharian warga Karangampel mayoritas adalah petani dan buruh tani.
Ke depan, Pemerintah Desa Karangampel pun akan mengembangkan kawasan agrowisata buah. Saat ini sudah ada lahan yang cukup luas dan telah ditanami ratusan pohon manggis.
“Manggis ini merupakan potensi di desa kami. Selain manggis kami juga akan mengembangkan tanaman lainnya, sehingga setiap dusun itu memiliki ciri khasnya masing-masing, seperti duku, rambutan, pisan, lumbung padi dan lainnya,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)