Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Festival Coffee Rajadesa Art & Culture kembali digelar oleh Disbudpora Ciamis bersama Paguyuban Seni Sunda Tunas Muda Purwaraja. Event tersebut masih di lokasi yang sama yakni di Lapang Dangga Mandala Gunung Gede, Dusun Cintanagara, Desa Purwaraja, Kecamatan Rajadesa. Dalam festival ini, pengunjung dapat mencicipi kopi khas Rajadesa langsung di lokasi kebunnya.
Kegiatan tahunan ini digelar selama tiga hari, mulai dari hari Jumat (25/8/2023) malam hingga Minggu (27/8/2023) malam. Letak kegiatan event ini sekitar 1 jam perjalanan dari perkotaan Ciamis.
Festival Coffee Rajadesa tahun 2023 ini berlangsung meriah. Selain menghadirkan para seniman lokal Ciamis, hadir juga dari berbagai daerah. Antara lain dari Bangka Belitung, Padang Panjang, Kendari Sulawesi Tenggara, Bandung, Yogyakarta, Kuningan, Majalengka, juga ada dari unsur pemerintah Disdikbud Bangka Belitung dan Disbudpar Kuningan.
Dalam festival tersebut, terdapat sejumlah stan yang menyajikan aneka olahan kopi khas Rajadesa Ciamis. Juga terdapat pameran sejumlah mesin roasting kopi produk rakitan dari Rajadesa.
Ada juga terdapat sejumlah spot selfi menarik. Pengunjung bisa berfoto ria sambil menikmati kopi.
Kiki Aprila Barokah, Ketua Paguyuban Seni Sunda Tunas Muda Purwaraja yang juga panitia kegiatan, menuturkan tahun ini festival berlangsung meriah. Selain memamerkan sejumlah kopi hasil olahan warga Rajadesa, juga menampilkan berbagai kesenian.
“Agenda yang disuguhkan ada ritual minum kopi, ritual menanam kopi, penyatuan penggiat kopi yakni klaster kopi Rajadesa. Ada juga lomba sangrai kopi dan lomba selfie. Kesenian yang ditampilkan selain dari lokal Ciamis juga dari luar daerah,” ungkap Kiki.
Potensi Kopi Rajadesa
Kiki menyebut keunikan dari festival kopi di Rajadesa ini adalah pengunjung dapat menikmati kopi di tengah perkebunan kopi.
“Potensi kopi di Kecamatan Rajadesa menurut hasil perhitungan itu mengahasilkan 400 ton per tahun dari lahan yang tersebar di 11 desa. Hasilnya, 30 persen diolah oleh pegiat kopi, sedangkan sebagain dijual ke pengepul dan dikirim ke luar daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur,” katanya.
Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Muda Disbudpora Ciamis Eman Hermansyah mengatakan potensi lokal di Rajadesa seperti seni dan kopi merupakan ciri khas. Dengan festival ini dapat membangkitkan animo masyarakat dalam mengangkat potensi lokal.
“Potensi lokal ini memiliki manfaat dari ekonomi hingga wisata. Dalam menyikapinya salah satunya dengan festival. Saling dukung dan bersinergis antara pemerintahan, petani, komunitas kopi dan stakeholder lainnya untuk membangkitkan perkopian di Ciamis,” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)