DJAVATODAY, CIAMIS – Bersepeda kini jadi tren saat Pandemi Corona. Tukang bengkel sepeda terkena dampak positif. Seperti bengkel sepeda di Dusun Sedekan, Desa Mekarjadi, Ciamis, sehari bisa memperbaiki sepeda hingga lebih dari 10 unit. Omsetnya juga bisa sampai Rp 4 jutaan dalam seminggu.
Kebanyakan sepeda milik masyarakat itu sudah lama tak digunakan. Namun seiring dengan meningkatnya animo untuk bersepeda, mereka memilih memperbaiki sepeda tersebut. Ketimbang membeli baru yang kini harganya mengalami lonjakan.
Tukang bengkel Olis Bike, Abdul Holis (40), sejak 3 bulan sejak dimulai pandemi Corona orderan servis sepeda terus mengalami kenaikan. Ia mengaku paling banyak memperbaiki sepeda 3 unit dalam sehari. Namun kini bisa sampai 10 unit bahkan belasan.
“Alhamdulillah orderan meningkat lebih dari 100 persen. Pokoknya sejak ada wabah Corona setiap hari tidak henti servis sepeda. Karena memang sekarang musim bersepeda,” ujar Holis saat ditemui di bengkelnya, Senin (29/6/2020).
Ongkos untuk perbaikan sepeda sendiri, menurut Holis tidak mahal, tergantung kerusakannya. Ongkos mahal tergantung spare part atau suku cadang yang dibutuhkan. Sedangkan biaya servis masih terjangkau dikisaran puluhan ribu saja. Omset servis dan penjualan spare part seminggu bisa mencapai Rp 700 ribu. Atau Rp 4,9 juta dalam seminggu.
“pendapatan bisa sampai Rp. 700 ribu per hari hasil dari ganti spare part, dari jasa servinya bisa dapa Rp. 150 ribu per hari kalau ramai. Biayanya sekitar Rp. 10 ribu – 25 ribu”, ujar holis
Holis menuturkan perbaikan yang biasa dilakukan umumnya dari sistem rem sepeda, ban dan velg, gear dan rantai yang sudah usang. Serta sistem operan gear atau transmisi yang macet.
“Memang itu yang biasa diperbaiki. Jarang digunakan, disimpan saja di gudang akhirnya macet, kena karat. Kalau servis bisa ditunggu, ditinggal juga bisa nanti diambil lagi,” katanya.
Holis mengaku keahliannya memperbaiki sepeda sudah lama. Ia juga pernah bekerja di toko sepeda di perkotaan Ciamis. Namun setelah toko tersebut tutup, ia memilih membuka servis sepeda sendiri sejak 2,5 tahun lalu.
“Saya juga biasa jual sepeda bekas. Ada yang jual dalam kondisi rusak, lalu diperbaiki mirip baru. Alhamdulillah sepeda bekas juga laku, sekarang banyak peminatnya, banyak yang nanyain. Memang harganya ada kenaikan 20 persen,” kata dia.
Kondisi yang sama juga dialami Aceng (58), pemilik bengkel sepeda di Jalan Jendral Sudirman Ciamis. Ia mengaku orderan servis sepeda kini naik 300 persen. Sehari bisa memperbaiki sepeda sampai 15 unit. Sepeda yang diperbaiki berbagai jenis, dari sepeda anak-anak, sepeda BMX hingga sepeda gunung.
“Alhamdulillah ada rezekinya sekarang, ada peningkatan dari sebelumnya. Kondisi seperti ini hampir sama waktu saat bulan Ramadhan. Memang bersepeda manfaatnya baik untuk kesehatan terutama saat Pandemi sekarang ini,” katanya.*DAH/DjavaToday