Ciamis (Djavatoday.com),- Meski sejak beberapa bulan tak digunakan, atap bajaringan SDN 4 Gunungcupu, Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, nyaris ambruk. Tak ada yang tahu penyebab pastinya, namun bangunan sekolah itu selesai dibangun sejak 6 tahun lalu.
Kondisi atap yang nyaris ambruk itu membuat ruang kelas IV dan kelas V kini tak dapat digunakan. Meskipun sekolah tersebut kini dalam keadaan dikosongkan karena para siswa belajar di rumah alias daring akibat pandemi Covid-19. Sekolah tersebut berada di Dusun Gandasari tepatnya di sisi Jalan Nasional Sindangkasih-Cihaurbeuti.
Romjali, Ketua Komite SDN 4 Gunungcupu membenarkan kondisi tersebut. Ia tak mengetahui penyebab pasti tiba-tiba secara berangsur turun ke bawah seperti akan ambruk. Khawatir kondisinya semakin parah, ia bersama warga gotong-royong menurunkan semua genteng yang masih terpasang.
“Jadi kondisinya ini sudah seminggu kemarin, atap bangunan kelas IV dan V terus miring dan turun ke bawah. Bahkan genteng bangunan sebagian sudah berjatuhan, dari pada membahayakan jadi kami berinisiatif menurunkan genteng dari atap,” ujar Romjali saat dihubungi wartawan, Selasa (13/4/2020).
Meski demikian, ia bersyukur kejadian ini disaat SDN 4 Gunungcupu kosong akibat pandemi Covid-19. Kalau dalam kondisi sedang belajar tentunya dapat membahayakan para siswa. Namun juga ketika sekolah kosong, para petani sekitar sering berisitirahat di area sekolah.
“Jadi para petani dari sawah dan kebun suka istirahat disana. Kalau genteng tidak diturunkan, khawatir akan menimpa petani dan warga yang kebetulan berada di sekitar sekolah,” katanya.
Menurut Romjali, dugaan sementara atap bangunan nyaris ambruk ini karena pemasangan kuda-kuda baja ringan yang tidak pas. Sehingga kontruksi baja ringan tidak kuat menahan beban genteng yang akhirnya nyaris ambruk.
“Waktu pembangunan ruang SDN 4 Gunungcupu ini dulu sebetulnya sempat komplain tapi mungkin tidak dibetulkan. Yang akhirnya kejadian sekarang. (CN/Djavatoday)