Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pemerintah Kabupaten Ciamis menetapkan aturan baru yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengenakan batik Ciamisan setiap hari Kamis dan Jumat. Kebijakan ini bertujuan untuk mempromosikan dan menghidupkan kembali batik lokal khas Tatar Galuh, serta memperkuat kecintaan masyarakat terhadap produk lokal.
Pj Bupati Ciamis, Engkus Sutisna, menjelaskan bahwa peraturan terkait pemakaian batik bagi ASN sudah tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda). Namun, khusus untuk batik motif Ciamisan, aturan ini akan diperkuat dengan penerbitan Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur kewajiban ASN mengenakan batik lokal tersebut.
“Perda tentang seragam batik sudah ada. Tetapi akan diperkuat lagi dengan Perbup yang mewajibkan ASN memakai batik Ciamisan pada hari Kamis dan Jumat,” ungkap Engkus Sutisna.
Engkus menjelaskan, inisiatif ini bertujuan agar batik Ciamisan lebih dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas. Selain itu, langkah ini juga diharapkan mampu membangkitkan kembali kejayaan industri batik di Ciamis, yang pernah berjaya di masa lalu.
Mendorong Kebangkitan Industri Batik Lokal
Untuk mendukung para perajin batik lokal, Pemkab Ciamis berencana bekerja sama dengan perusahaan daerah yang akan bertugas membeli batik Ciamisan dari para pengrajin. Perusahaan ini kemudian akan menjual seragam batik tersebut kepada para ASN. Dengan begitu, ASN tidak lagi membeli batik dari mal atau toko luar, tetapi langsung dari sumber lokal yang dikelola oleh perusahaan daerah.
“Ada perusahaan daerah yang nanti akan membeli batik Ciamisan dari perajin, lalu menjualnya kepada ASN. Jadi, ASN yang biasanya beli batik di mal, sekarang bisa membeli produk lokal melalui perusahaan daerah,” jelas Engkus.
Kewajiban mengenakan batik Ciamisan saat ini hanya berlaku bagi ASN. Tetapi Engkus optimis aturan ini akan berkembang lebih luas di masa mendatang. Ia berharap, pegawai BUMN, BUMD, serta para pelajar di Ciamis juga akan turut serta dalam memakai batik khas Ciamis. Sehingga pamor batik ini semakin meningkat.
“Kami berencana agar nanti pegawai BUMN, BUMD, bahkan pelajar di Ciamis juga mengenakan batik Ciamisan. Ini pasti akan mengangkat pamor batik lokal,” ujarnya.
Menumbuhkan Ekonomi Lokal
Dengan semakin banyaknya orang yang memakai batik Ciamisan, Engkus berharap hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor industri batik lokal. Selain itu, ini juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendapatan asli daerah.
“Jika batik Ciamisan makin populer, tentu ini akan membangkitkan industri lokal dan juga membantu meningkatkan pendapatan daerah,” kata Engkus.
Engkus juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk di tingkat kecamatan dan desa, untuk mendukung program ini. Menurutnya, dukungan semua pihak sangat diperlukan agar batik Ciamisan dapat terus berkembang dan menjadi ikon kebanggaan Kabupaten Ciamis.
“Kami mengajak semua pihak untuk mendukung. Ini tidak hanya penting untuk budaya, tapi juga untuk ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
Dengan kebijakan ini, Pemkab Ciamis berharap batik Ciamisan dapat kembali berjaya dan menjadi simbol identitas lokal yang kuat, sekaligus menggerakkan roda perekonomian di daerah tersebut. (Ayu/CN/Djavatoday)