Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Wilayah perkotaan Ciamis sempat diguyur hujan deras, padahal saat ini masih masuk musim kemarau, Senin (9/10/2023). Hanya saja hujan deras itu berlangsung sekitar 40 menit saja.
Masyarakat pun berharap hujan tersebut menjadi pertanda berakhirnya musim kemarau kering yang sejak 3 bulan melanda Ciamis.
Pantauan, hujan deras mulai turun di perkotaan Ciamis sekitar pukul 16.20 WIB. Hujan tersebut disertai angin kencang, namun pukul 17.00 WIB, hujan mulai reda. Terpantau hujan terjadi di beberapa kelurahan, yakni Linggasari, Maleber dan Sindangrasa. Sedangkan wilayah Desa Imbanagara Raya hanya gerimis.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan dengan hujan ini, musim kemarau berakhir,” ujar Abdul Basir, warga Keluarahan Ciamis.
Sementara itu, Abah, warga lainnya, berharap hujan kembali turun sehingga cukup untuk mengairi sawahnya yang sudah 3 bulan kekeringan.
“Semoga musim kemarau berakhir, hujan turun. Supaya saya bisa kembali menggarap sawah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Darlog BPBD Ciamis Memet Hikmat menjelaskan meski sore ini diguyur hujan, namun menurut prediksi bukan akhir dari musim kemarau.
“Iya hujan cukup deras, tapi belum musim hujan, masih kemarau. Kemungkinan mulai hujan di awal tahun,” ujar Memet saat dihubungi detikJabar.
Memet mengatakan menurut prakiraan BMKG, di bulan Oktober 2023 ini masih puncak dari fenomena El Nino. Secara moderat akan bertahan sampai akhir tahun dan melemah di bulan Februari-Maret 2024. Namun dengan adanya angin Monsun dari arah Asia kemungkinan di bulan November akan mulai turun hujan.
“Menurut BMKG, ada angin Muhson dari Asia masuk, jadi November akan mulai turun hujan. Sehingga pengaruh El Nino akan tersapu hujan, kemarau kering akan berakhir secara bertahap. Ada juga sebelum November sebagian hujan,” ungkapnya.
Meski demikian, Memet pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah. Hal itu dapat berpotensi menyebabkan kebakaran lahan. (Ayu/CN/Djavatoday)