Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Setiap daerah memiliki tradisi dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memiliki 4 tradisi yang biasa warga laksanakan setiap tahun dalam rangka sambut bulan Ramadhan.
Tradisi tersebut sudah berlangsung secara turun temurun. 4 tradisi tersebut tersebar di 4 desa Kecamatan Baregbeg. Tradisi ini juga sudah masuk dalam agenda tahunan tingkat Kabupaten Ciamis.
4 tradisi itu adalah Tradisi Nyurti, Desa Pusakanagara. Kemudian Tradisi Nadran Desa Baregbeg, Tradisi Mupunjung Desa Jelat dan Desa Karangampel.
Satu dari 4 tradisi itu adalah Nadran dari Desa Baregbeg. Masyarakat mengelar tradisi tersebut di Situs Budaya Buyut Mangun Tapa atau Ki Gendeng Tapa yang lokasinya Dusun Desa, blok Selamanik Desa Baregbeg.
Asep, Ketua MUI Desa Baregbeg menerangkan menurut cerita Ki Gendeng Tapa merupakan juru pelabuhan sebagai pengganti dari Ki Gendeng Sindangkasih. Berkuasa pada sepanjang Pantai Cirebon hingga Gunung Ciremai.
Buyut Mangun Tapa juga pengganti Surawijaya Sakti yang merupakan kakaknya yang menguasai Singapura pada era Pemerintahan Galuh.
Kala itu, Ki Gendeng Tapa bersahabat dengan para guru agama Islam asal Mekah, seperti Syekh Hasanudin atau Sunan Gunung Jati.
“Buyut Mangun Tapa pada saat itu telah memeluh agama Islam. Buktinya dari baru nisan kuburannya yang terletak pada Lawang Ageng Cirebon. Beliau mengenal agama Islam dari pamannya Batara Lawang,” jelasnya.
Pada waktu itu Kawali merupakan pusat pemerintahan dan jadi pusat berbagai kegiatan. Ki Gendeng Tapa sendiri kerap melakukan perjalanan ke beberapa wilayah Kerajaan Galuh.
Ketika itu situasi kerajaan kurang kondusif. Ki Gendeng Tapa memiliki tugas melakukan pertemuan di lokasi ini untuk membahas situasi kenegaraan.
Sementara itu, Eman Hermansyah, Pamong Disbudpora Ciamis, menyebut 4 tradisi budaya dalam rangka sambut ramadhan tersebut telah jadi agenda tahunan kabupaten.
“Tradisi tersebut sudah masuk dalam daftar Disbudpora dan masuk kalender tahunan. Saat ini Ciamis memiliki 1.000 situs,” jelasnya. (Andra/CN/Djavatoday)