Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memiliki sejumlah peninggalan zaman dulu yang kerap menjadi tempat ziarah. Seperti situs dan tokoh penyebar agama Islam terdahulu.
Dari tempat yang ada, beberapa tempat menjadi favorit masyarakat dengan banyak pengunjung. berikut tempat ziarah di Ciamis yang selalu jadi tujuan warga ziarah terutama menjelang bulan Ramadhan.
4 Lokasi Tempat Ziarah di Ciamis
Makam Syekh Abdul Wajah di Imbanagara
Makam Gunungsari ini terdapat makam Waliyullah Syekh H Abdul Wajah menantu dari Syeh Abdul Muhyi (Pamijahan, Tasikmalaya) dari Mataram. Yakni seorang penyebar agama Islam di wilayah Imbanagara Galuh pada masa itu yang juga penerus dari Syekh Abdul Muhyi.
Lokasinya berada di Desa Imbanagara, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Di makam ini juga ada beberapa makam Bupati Galuh.
Syekh H Abdul Wajah lahir di Sukapura-Tasikmalaya, namun keturunan asli dari Galuh, yang awalnya bernama Raden Wajah. Sejak kecil hingga dewasa ia diasuh oleh Syeh Abdul Muhyi lalu dinikahkan dengan putrinya Raden Ajeng Wajah.
Tempat ini banyak dikunjungi peziarah dari sejumlah daerah, terutama setiap malam Jumat Kliwon. Umumnya yang berkunjung adalah para santri dari Ciamis dan Tasikmalaya. Ya mereka berdoa dan tawasulan. Biasa sampai jam 2 sampai jam 3 dini hari.
Situ Lengkong Panjalu
Kecamatan Panjalu, dikenal sebagai tempat wisata ziarah dengan segudang tempat keramat dan tradisi budaya yang menarik. Di Panjalu juga terdapat sebuah danau dengan pulau kecil di tengahnya bernama Situ Lengkong.
Situ ini merupakan peninggalan Prabu Borosngora yang merupakan Raja Panjalu, penyebar Islam di wilayah tersebut.
Wisatawan yang datang dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung dan Jawa Timur. Biasanya wisawatan berziaeha ke makam Raja Panjalu yakni Prabu Hariang Kancana yang berada di Nusa Gede atau pulau di tengah Situ Lengkong.
Situs Jambansari Ciamis
Situs Jambansari merupakan salah tempat bersejarah yang terletak di perkotaan Ciamis, Jawa Barat yang jadi tempat ziarah. Pada situs ini ada makam Bupati Galuh RAA Kusumadiningrat. Konon situs ini memiliki keberkahan tersendiri, sehingga banyak peziarah.
Bahkan pada musim sayembara atau pemilu, situs kerap dikunjungi berbagai kalangan. Baik pemilihan kepala desa, kepala daerah hingga pemilihan anggota dewan.
Mereka melakukan tawasul, dzikir dan ziarah, intinya ibadah kepada Alloh SWT. Peziarah yang datang paling sering pada waktu musimnya sayembara atau pemilihan. Warga yang memiliki maksud dalam sayembara itu datang ke sini untuk ziarah dan berikhtiar.
Astana Gede Kawali
Situs Budaya Astana Gede Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merupakan salah satu tempat peninggalan Kerajaan Galuh. Tempat ini jadi tempat yang populer untuk ziarah di Ciamis.
Selain menyimpan berbagai prasasti dan peninggalan Kerajaan Galuh lainnya, di sini juga ada dua makam Islam yakni Raden Singacala dan Pangeran Usman. Merupakan penyebar Agama Islam utusan Kesultanan Cirebon setelah masa Kerajaan Galuh berakhir. Para peziarah biasanya bertawasul dan berzikir di lokasi makam.
Astana Gede Kawali menjadi tujuan tempat ziarah tidak hanya bagi umat muslim saja. Namun juga umat lainnya seperti dari Bali. Warga Bali, tanah Galuh adalah leluhurnya. Sehingga warga Bali memandang berziarah ke Galuh Ciamis adalah wajib.
Selain berziarah pengunjung pun bisa mengetahui sedikitnya mengenai sejarah Kerajaan Galuh. Konon, Astana Gede Kawali ini dulunya adalah pusat Kerajaan Galuh. (Ayu/CN/Djavatoday)