Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kini mengalami peningkatan di Kabupaten Ciamis. Salah satunya di Kecamatan Baregbeg, sudah ada 13 warga yang terjangkit DBD dalam waktu dua bulan di 2024. Bahkan seorang diantaranya meninggal dunia.
Kepala UPTD Puskesmas Baregbeg Ridwan Mulyana mengatakan, kasus DBD di wilayah Kecamatan Baregbeg tahun ini meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan kasus ini masih terjadi karena intensitas hujan yang tinggi menimbulkan genangan air dan menjadi sarang nyamuk.
“Kasus DBD yang terjadi sekarang agar warga tetap waspada untuk meningkatkan kembali kebersihan lingkungan sekitar rumah. Terutama pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bisa dilakukan secara rutin. Karena, serangan ini dapat mematikan,” ujar Ridwan, Kamis (22/2/2024).
“Sampai saat ini masih terdapat 13 orang harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan. Satu orang tidak tertolong,” tambahnya.
Ia mengatakan, serangan kasus DBD selama pergantian musim el nino hingga hujan adanya peningkatan paling tinggi dibandingkan pada tahun lalu. Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masih banyak warga abai terutamanya dalam menjaga lingkungan dan menyebabkan daerahnya meningkat. Selain itu juga faktor sampah hingga kesadaran masyarakat kurang.
“Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Puskesmas Baregbeg kasus DBD yang paling banyak terjadi di wilayah Desa Sukamaju dan Desa Sukamulya. Desa lainnya masih ditemukan termasuk di setiap dusun,” ujarnya.
Dengan meningkatnya kasus DBD yang terjadi sekarang, warga diminta untuk terus waspada. Sejumlah upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah menguras, menutup dan mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS).
Karena, kasus demam berdarah dengue (DBD) menjadi ancaman dan bagi masyarakat juga jangan menganggap demam biasa.
“Pengasapan (fogging) yang dilakukan tak maksimal karena jentik nyamuk masih hidup dan bisa tumbuh dewasa,” pungkasnya. (Andra/CN/Djavatoday)