Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Harga telur di Ciamis, Jabar, anjlok sejak beberapa pekan ini. Harga di tingkat peternak hanya Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu per kilogram. Padahal BEP-nya Rp 19 ribu. Dengan kondisi ini para peternak Ciamis terancam bangkrut.
Seperti Dede, peternak ayam asal Benteng, Kecamatan Ciamis menyebut dalan seminggu ia harus nombok sampai Rp 2 juta untuk keperluan produksi. Selain harga telur, kondisi diperparah dengan harga pakan yang tinggi.
“Kondisi harga telur anjlok, terus turun hampir sebulan ini. Kalau kondisi seperti ini terus saya akan rugi dan terancam bangkrut. Saat ini saya punya 3.000 ekor ayam,” ujarnya, Jumat (1/10/2021).
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya membenarkan kondisi telur di Ciamis anjlok. Kini harganya kini Rp 16 ribu. Sementara apabila menghitung biaya operasional dan membeli pakan, peternak akan mengalami kerugian.
Herdiat mengakui untuk saat ini Pemkab Ciamis akan mencari cara dan solusinya untuk membantu peternak. Supaya para peternak telur di Ciamis minimal bisa bertahan.
“Telur lokal Ciamis produksinya bisa mencapai puluhan ton per hari. Kalau anjlok kasihan peternak. Kita akan koordinasi dengan peternak dan instansi lainnya untuk mencari solusinya,” kata Herdiat saat di Pendopo Ciamis.
Terkait subsidi untuk pakan, Herdiat mengaku saat ini belum dianggarkan. Karena kondisi ini tidak terprediksi sebelumnya. Herdiat pun mengimbau kepada ASN agar membeli telur lokal untuk membantu peternak Ciamis.
“Saya imbau untuk membantu peternak, para ASN membeli telur lokal peternak Ciamis,” jelasnya.
Herdiat pun menyebut selain harga telur anjlok, sekarang banyak telur dari luar Ciamis masuk ke Ciamis. Seperti dari Blitar yang harganya lebih murah sehingga banyak yang memilih telur dari luar. (Ayu/CN/Djavatoday)