Djavatoday.com, Kota Sukabumi – Bank Indonesia (BI) Jawa Barat (Jabar) siapkan rekomendasi peningkatkan potensi sektor manufaktur dengan memprioritaskan pengembangan dan upaya menaik-kelaskan industri kecil menengah. Ditambah dengan rekomendasi terkait percepatan implementasi digitalisasi dalam ekonomi secara holistic untuk pemulihan ekonomu Kota Sukabumi.
Demikian, hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto, pada High Level Meeting (HLM) dengan Pemkot Sukabumi sebagai upaya mengoptimalkan pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi Jawa Barat, pada Senin (29/3), di Pendopo Walikota Sukabumi.
“Untuk itu perlu penambahan kapasitas, peningkatan keterampilan dan kualitas pelaku usaha dalam penggunaan teknologi tepat guna, digitalisasi dan perluasan akses pasar melalui kegiatan promosi, sehingga berdaya saing,” ucapnya.
“Sementara untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi Kota Sukabumi, kami menambahkan rekomendasi terkait percepatan implementasi digitalisasi dalam ekonomi secara holistic, yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Tentunya berdampak pada peningkatan efisiensi, keamanan dan kemudahan bagi masyarakat dalam beraktivitas, berbisnis, sekolah maupun bekerja,” urainya Herwanto
Menurutnya, salah satu bagian dari percepatan digitalisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan adanya role model dari pemerintah daerah. Yakni melalui digitalisasi transaksi pembayaran pendapatan daerah.
“Digitalisasi pembayaran pendapatan daerah sebagai entry point dukungan terhadap akses pembiayaan dan penciptaan ekosistem digital secara lebih luas dan terintegrasi.
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Kota Sukabumi Sudah Baik
Elektronifikasi transaksi pemerintah Kota Sukabumi saat ini sudah tergolong baik. Khususnya untuk sisi pengeluaran melalui SP2D Online dan juga telah sepenuhnya menerapkan payroll non tunai untuk BUMD,” terangnya.
Sementara itu, dari sisi pendapatan yakni pajak dan retribusi daerah, saat ini baru mencapai 79%. Dengan potensi dapat terus ditingkatkan didukung oleh komitmen, kesiapan dan kebutuhan Pemerintah Kota Sukabumi.
Bank Indonesia Jawa Barat secara khusus juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Sukabumi yang telah mendukung implementasi digitalisasi pembayaran. Khususnya dengan menggunakan QR Code Standar Pembayaran Nasional (QRIS).
Berdasarkan data per 13 Maret 2021, jumlah merchant QRIS di Jawa Barat tercatat hampir menembus 1,4 juta merchant atau sebesar 21,5% terhadap nasional. Khusus di wilayah Kota Sukabumi, merchant QRIS tercatat sejumlah 34,8 ribu atau sekitar 2,5% dari jumlah total merchant di Jawa Barat.
Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi, menyampaikan apresiasi atas rekomendasi yang disampaikan Bank Indonesia Jawa Barat. Achmad Fahmi beserta jajarannya siap bersinergi dan berkolaborasi untuk mengupayakan percepatan pemulihan ekonomi, pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi ekosistem ekonomi dan keuangan.
Jajaran Pemerintah Kota Sukabumi juga menyatakan siap mendukung pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan efisiensi dan efektifitas layanan publik, transparansi dan tata kelola dalam sistem keuangan pemerintah daerah, yang pada gilirannya dapat mengoptimalkan pendapatan dan kesehatan fiskal daerah. *ArifinAT/Djavatoday.com