Kamis, November 14, 2024

Bunda, Yuk Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahan Gondongan Pada Anak

Gondongan atau gondongan adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar penghasil air liur yang terletak di dekat telinga. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak, meskipun orang dewasa juga dapat terkena. Gejalanya bisa membuat anak merasa tidak nyaman, dan jika tidak ditangani dengan benar, gondongan dapat menimbulkan komplikasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai penyebab gondongan pada anak serta cara pencegahannya.

Apa Itu Gondongan?

Gondongeun adalah infeksi menular yang disebabkan oleh virus dari kelompok Paramyxovirus. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan air liur atau lendir orang yang terinfeksi, serta melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Anak-anak yang sering berada di lingkungan ramai, seperti sekolah atau tempat bermain, lebih rentan tertular virus penyebab gondongeun. Penyakit ini biasanya muncul dengan pembengkakan pada sisi wajah, tepatnya di sekitar rahang, yang disebabkan oleh peradangan kelenjar parotis.

Penyebab Utama Gondongan pada Anak

Penyebab gondongeun pada anak adalah infeksi virus gondongan yang masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan. Setelah virus masuk, ia akan menyebar melalui aliran darah dan menyerang kelenjar parotis. Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan anak tertular gondongeun antara lain:

  1. Kurangnya Imunisasi: Anak-anak yang belum menerima vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular virus gondongan. Vaksinasi ini penting untuk mencegah penyebaran virus penyebab gondongan pada anak.
  2. Lingkungan Padat dan Tertutup: Anak-anak yang sering berada di tempat padat, seperti sekolah atau tempat penitipan anak, memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular virus gondongan, terutama jika ada anak lain yang terinfeksi.
  3. Kontak dengan Penderita: Virus gondongan sangat menular. Jika anak melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, misalnya melalui penggunaan peralatan makan atau bermain bersama, risiko terkena gondongan akan meningkat.

Gejala dan Tanda-Tanda Gondongan pada Anak

Gondongan biasanya muncul sekitar 2 hingga 3 minggu setelah anak terpapar virus. Gejala awalnya bisa ringan, namun perlahan berkembang. Beberapa tanda yang umum terlihat pada anak yang terinfeksi gondongan meliputi:

  • • Pembengkakan pada salah satu atau kedua sisi wajah, di sekitar telinga dan rahang.
  • • Nyeri saat mengunyah atau menelan.
  • • Demam, yang bisa disertai dengan sakit kepala.
  • • Kehilangan nafsu makan dan lemas.
  • Jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Mencegah Gondongan pada Anak

Untuk mencegah anak dari paparan virus penyebab gondongeun, berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  1. Imunisasi MMR: Pastikan anak mendapatkan vaksinasi MMR sesuai jadwal. Vaksin ini sangat efektif dalam mencegah gondongeun serta penyakit campak dan rubella.
  2. Hindari Kontak dengan Orang yang Terinfeksi: Jika ada anggota keluarga atau teman yang mengalami gondongan, hindari kontak langsung dengan penderita hingga kondisinya membaik.
  3. Jaga Kebersihan: Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan setelah beraktivitas, terutama sebelum makan atau setelah bermain dengan teman.
  4. Tingkatkan Imunitas Anak: Berikan asupan makanan bergizi dan ajak anak beraktivitas fisik secara teratur untuk menjaga daya tahan tubuhnya.

Pengobatan Gondongan pada Anak

Meskipun tidak ada obat khusus untuk virus penyebab gondongeun, penanganan yang tepat dapat membantu meringankan gejala yang dialami anak. Pengobatan yang biasanya disarankan meliputi:

  • • Pemberian obat penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen.

• Istirahat yang cukup dan kompres hangat pada area yang bengkak untuk mengurangi rasa sakit.

• Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila anak mengalami demam tinggi, kesulitan bernapas, atau nyeri yang semakin parah, sebaiknya segera bawa ke dokter. Komplikasi dari gondongan dapat terjadi, seperti radang otak (ensefalitis) atau radang pada organ reproduksi pada remaja.

Gondongeun pada anak bisa dihindari dengan vaksinasi yang tepat dan menjaga kebersihan. Mengajarkan anak untuk hidup sehat serta memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin adalah langkah penting dalam mencegah infeksi virus penyebab gondongeun. Dengan langkah-langkah pencegahan ini, risiko terkena gondongan dapat diminimalkan, sehingga anak dapat tetap sehat dan aktif dalam aktivitas sehari-hari. (Ayu/CN/Djavatoday)

Manfaat Ubi Ungu untuk Kesehatan, Sobat Djava Wajib Tahu!

Manfaat ubi ungu ternyata sangat beragam, lho, Sobat Djava, baik untuk organ dalam tubuh hingga kecantikan. Tanaman berakar ini tak hanya memiliki rasa yang...

Tips Kesehatan Menghadapi Musim Hujan

Musim hujan sering kali membawa sejumlah tantangan kesehatan yang perlu diantisipasi. Curah hujan yang tinggi dapat memicu berbagai penyakit, mulai dari flu hingga demam...

Solusi untuk Anak yang Susah Makan Sayur, Orang Tua Wajib Tahu! 

Susah makan sayur menjadi hal yang acapkali dialami oleh anak-anak dengan berbagai alasan yang menyertainya. Salah satunya adalah karena rasa sayur yang terkadang pahit...

5 Cara Mengatasi Kerutan Mata agar Wajah Tak Terlihat Lebih Tua

Cara mengatasi kerutan mata memang gak mudah. Kamu gak bisa mendapatkan hasil yang instant karena perlu memberikan perawatan yang sesuai. Selain itu, kamu juga...

Terbaru