Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Penyakit gondongan atau mumps kembali merebak di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dinas Kesehatan Ciamis mencatat belasan siswa di beberapa sekolah dasar mengalami penyakit ini. Menanggapi laporan tersebut, Dinas Kesehatan langsung menurunkan tim dari Puskesmas untuk melakukan penanganan dan pencegahan penyebaran lebih lanjut.
“Benar, kami menerima laporan dari Dinas Pendidikan Ciamis tentang sejumlah anak di SDN 3 Ciamis dan SDN 7 Ciamis yang terkena penyakit gondongan. Kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas untuk menangani situasi ini,” jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Ciamis, Edis Herdis, Kamis (31/10/2024).
Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar ludah di bawah telinga. Penyakit ini sering menyerang anak-anak, terutama usia 5-9 tahun, yang cenderung lebih rentan. Untuk mencegah penularan lebih luas, Dinas Kesehatan Ciamis akan mengeluarkan surat imbauan kepada sekolah agar anak-anak yang terinfeksi tidak masuk sekolah hingga sembuh.
“Tim Puskesmas sudah turun langsung ke sekolah untuk melakukan pemeriksaan dan edukasi. Kami mengimbau agar anak yang terinfeksi tidak bersekolah dulu sampai benar-benar sembuh, demi mencegah penyebaran ke anak-anak lainnya,” tambah Edis.
Sementara itu, Dokter Puskesmas Ciamis, Reni Cahya Aprianti, di SDN 3 Ciamis menjelaskan terdapat 19 siswa yang mengalami gondongan. Rinciannya 12 siswa di kelas 1, 4 siswa di kelas 2, dan 3 siswa di kelas 4. Saat ini, tim Puskesmas masih melakukan pengecekan lebih lanjut di SDN 7 Ciamis untuk memastikan jumlah kasus di sekolah tersebut.
“Penularan gondongan cukup cepat, jadi sangat penting untuk mengambil langkah pencegahan. Selain itu, kami memberikan edukasi kepada siswa dan guru tentang cara mencegah dan menangani gondongan, seperti menjaga kebersihan dan meningkatkan daya tahan tubuh,” ujar Reni.
Gejala Penyakit Gondongan
Reni menjelaskan bahwa penyakit gondongan sering muncul disertai gejala pembengkakan pada kelenjar ludah, demam, sakit kepala, serta nyeri saat menelan. Gejala ini membuat anak kehilangan nafsu makan dan berisiko mengalami dehidrasi. Dalam situasi ini, penting bagi orang tua untuk memperhatikan asupan nutrisi anak dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Rata-rata gondongan bisa sembuh dalam waktu seminggu, terutama jika daya tahan tubuh anak kuat dan dilakukan pengobatan yang tepat,” tuturnya.
Reni juga menyebut bahwa cuaca pancaroba seperti saat ini turut memengaruhi daya tahan tubuh anak, yang membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit gondongan jika kondisi tubuh mereka tidak optimal. (Ayu/CN/Djavatoday)