Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Petani cengkeh di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini mengeluh karena harga yang anjlok di saat waktu panen. Harga cengkeh saat ini hanya Rp 60 ribu per kilogram kering, padahal dua bulan sebelumnya sampai Rp 100 ribu per kilogram.
Anjloknya harga cengkeh dikeluhkan Darisman, petani sekaligus pengepul cengkeh di Desa Cieurih Kecamatan Cipaku. Menurutnya dua bulan lalu harga cengkeh masih sekitar Rp 100 ribu per kilo kering.
“Tapi pas di Ciamis ini panen raya, harga cengkeh jadi murah dari Rp 100 ribu jadi Rp 60 ribu. Biasa menjual ke bandar di daerah Panawangan,” ungkapnya.
Darisman mengatakan dari satu pohon biasa memanen sampai 2 kilogram cengkeh kering. Menurutnya, panen cengkeh kini tidak bisa diprediksi setiap tahun. Tapi tergantung musim kemarau kering seperti tahun 2023 lalu.
“Terakhir panen raya itu tahun 2019. Memang cengkeh itu seperti simpanan. Sekali panen raya biasanya sampai 3 kuintal,” jelasnya.
Darisman tidak mengetahui pasti harga cengkeh saat ini anjlok. Ia memprediksi kemungkinan ada permainan pasar.
“Alhamdulillah dari hasil cengkeh ini bisa membiayai hidup, sekolah anak dan kebutuhan lainnya,” pungkasnya.
Petani Cengkeh Ciamis Ungkap Faktor Harga Anjlok
Sementara itu, Usin Sudiawan (67), petani cengkeh di Desa Cieurih, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Ia kini berhenti jadi pengusaha cengkeh. Alasannya, selain karena faktor usia juga menurutnya harga cengkeh yang terus turun membuatnya kurang menjanjikan.
“Dengan harga Rp 100 ribu cengkeh kering per kilogram saja sudah tipis, apalagi sekarang Rp 60 ribu per kilo. Untuk upah pekerja, buruh yang naik pohon saja habis. Harian itu Rp 100 ribu,” ujar Usin.
Usin bercerita pernah merasakan masa kejayaan menjadi petani cengkeh pada tahun 80 an. Usin sejak usia muda sudah menekuni usaha cengkeh bersama orang tuannya. Menurutnya dulu harga 1 kilogram cengkeh sama dengan 1 gram emas murni.
“Kalau sekarang dengan harga Rp 60 ribu per kilo, sangat jauh dari harga emas. Berbeda dengan dulu,” katanya.
Usin mengaku tidak secara pasti mengetahui harga cengkeh mulai hancur. Namun menurutnya harga cengkeh mulai anjlok ketika hadirnya BPPC (Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh) pada tahun 90 an.
“Pada masa itu, saya sempat menyimpan cengkeh sampai 5 tahun karena harga anjlok. Kemudian saat naik Baru dijual jadi tidak terlalu rugi. Selain panen, saya juga menerima dari masyarakat yang jual,” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)