Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Kostum robot buatan Ropiana Muntaha (27) pemuda dari Desa Maparah, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, mampu menarik minat pasar luar negeri. Ropiana pun sukses menjalankan usaha produksi kostum robot Transformer dan HulkBuster.
Ada 3 karakter yakni dari Transformers adalah Bumblebee dan Optimus Prime. Lalu tokoh Marvel adalah Hulkbuster atau kostum robot Hulk seperti Iron Man. Kostum robot itu dipakai atau sebagai pajangan sebagai ikon sebuah toko atau pusat perbelanjaan (mall).
Ropiana mulai menjalankan usaha produksi kostum robot berbahan spon ini sejak tahun 2017. Seiring waktu, kostum robot buatannya mulai dilirik dan dipesan oleh sejumlah kalangan.
Harga yang ditawarkan untuk 1 kostum robot ini mulai dari Rp 8 juta untuk Hulkbuster, Bumblebee Rp 7 juta dan Optimis Prime Rp 6,5 juta. Ropiana yang dibantu 6 pegawainya mampu menghasilkan 4 sampai 5 kostum dalam sebulan.
“Pembuatan kostum robot ini sistem pre-order, jadi sesuai pesanan. Rata-rata sebulan itu bisa membuat 4-5 kostum atau seminggu 1 kostum dikerjakan bersama-sama,” ujar Ropiana saat ditemui di rumah produksinya.
Untuk penjualannya, selain dari mulut ke mulut, Ropiana juga mengandalkan media sosial seperti TikTok, Instagram dan Facebook dengan nama akun @Cosmake Heroic.
Menurut Ropiana, kostum robot miliknya sudah banyak dipesan oleh pemilik mall hingga toko-toko mainan di berbagai daerah di Indonesia. Umumnya kostum robot itu dipakai sebagai pajangan untuk daya tarik.
“Ada yang pesan sekaligus dari 3 sampai 6 kostum. Untuk mall, toko mainan, toko ponsel. Sekarang masih ada 20 pesanan yang sedang dalam proses produksi,” ungkapnya.
Kostum Robot Hasil Pemuda Ciamis Dipesan Warga Qatar
Ropiana mengaku kostum robot pesanannya pernah dipesan oleh orang Qatar untuk sebuah kegiatan pameran. Namun karena ongkosnya mahal, kostum itu pertamanya dikirim ke Malaysia, kemudian oleh pemesannya dibawa ke Qatar.
“Pemesan dari Qatar itu tahunya dari medsos di Facebook,” jelasnya.
Kostum robot tersebut banyak dipesan oleh orang-orang dari luar negeri. Namun Ropiana mengaku pesanan itu tidak bisa dipenuhi karena ongkos kirim ke luar negeri lebih mahal dibanding dengan harga barangnya.
“Alhamdulillah kostum robot kami sudah diminati pasar luar negeri, seperti timur tengah dan lainnya. Jadi pesanan yang masuk 60 persennya itu dari luar negeri. Tapi terkendala ongkos kirim yang bisa 3 kali lipat dari harga kostum, jadi tidak merespon lebih jauh,” ucapnya. (Ayu/CN/Djavatoday)