Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Bendung Nagawiru yang berada di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis menyimpan sejarah dan juga mitos.
Bendungan yang dibangun pada masa pemerintahan Kanjeng Prebu atau RAA Kusumadiningrat (Bupati Ciamis) ternyata menyimpan sejarah yang luar biasa.
Budayawan Ciamis, Ilham Purwa menceritakan, Nagawiru sendiri itu mempunyai cerita mitologi atau kepercayaan masyarakat dan juga ada beberapa versi.
Salah satu cerita mitologi nya itu, merupakan Naga yang ada di wilayah Kerajaan Galuh. Masih berkaitan dengan Ki Ajar Sukaresi.
“Kalau menurut tradisi lisan masyarakat Ciamis, Nagawiru adalah seekor ular raksasa. Jadi makhluk mitologi berbentuk ular raksasa yang mengerami telur ayam Ciungwanara,” ujarnya, Selasa (2/7/2024).
Lalu, Ki Ajar Sukaresi sendiri itu adalah ayah Ciungwanara. Ketika turun jadi raja, beliau (Ki Ajar Sukaresi) memilih menjadi seorang resi yang bertapa di Gunung Padang Sukaresik, Sindangkasih.
“Nagawiru itu yang sering berkomunikasi dengan Ki Ajar Sukaresi. Sungai ini, konon katanya terbentuk dari jalur lintasan Nagawiru,” ucapnya.
Ilham menyebut, pembangunan Bendung Nagawiru itu sendiri pada masa Bupati Galuh RAA Kusumadiningrat. Bendungan tersebut untuk mengairi persawahan di Kota Ciamis.
“Pada saat itu sektor pertanian dibawah kepemimpinan Kanjeng Prebu alami kemajuan,” ucapnya.
Makanya, salah satu aliran sungai atau irigasi bisa sebutan selokan Ciamis dan itu mengalir dari Sindangrasa masuk ke Linggasari dan langsung ke tengah Ciamis.
“Maka dari itu kita sering menemukan beberapa aliran drainase tua, salah satunya di perempatan sate Etom dan Graha Ayoe,” ucapnya.
Ilham menambahkan, singkat cerita, karena berdasarkan kisah masyarakat dari mulut ke mulut. Sungai tersebut sebutanya Bendungan Nagawiru.
“Karena sungai tersebut kaitanya erat dengan mitologi Naga akhirnya disebutlah Bendungan Nagawiru,” pungkasnya.