Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Di era modern ini, para petani di Desa Gerba, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, masih memanfaatkan kerbau untuk membajak sawah. Bukannya tak ingin mengikuti perkembangan zaman, namun ada keyakinan petani kalau menggunakan kerbau tanah lebih subur dan juga bebas polusi.
“Ya tidak ada salahnya kami masih menggunakan kerbau untuk mengolah sawah. Kalau pakai kerbau tanah lebih subur dan juga bebas polisi, ujar Ahmad (75), petani di blok Sawah Lungguh, Jumat (17/5/2024).
Ahmad menyebut, kesuburan tanah saat dibajak menggunakan kerbau sudah terbukti selama ini. Para petani merasakan manfaat tersebut. Terlebih, kotoran kerbau pun dianggap dapat menjadi pupuk organik.
“Hanya memang kalau pakai kerbau waktunya sedikit lebih lama dari traktor. Tapi kalau pakai traktor dapat menghambat pertumbuhan tanaman padi karena pemadatan. Semua ada kelebihan dan kekurangan,” ucapnya.
Empi (78) petani lainnya mengaku biasa menggunakan jasa kerbau untuk membajak sawahnya saat musim tanam tiba.
“Ya kalau saya memang setiap musim tanam selalu pakai kerbau untuk membajak. Hasilnya selama ini sangat bagus saat panen,” jelasnya.
Menurutnya, membajak sawah dengan kerbau merupakan tradisi lama. Tidak ada salahnya ia berupaya mempertahankan tradisi tersebut.
“Kalau membajak sawah pakai kerbau bisa lebih teliti, terutama kalau ada sampah seperti plastik jadi bisa langsung dibersihkan. Kalau pakai traktor, sampah itu akan langsung tertimbun,” pungkasnya. (Andra/CN/Djavatoday)