Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Komunitas Galuh Beraksi atau Galaksi Ciamis menggelar kegiatan Ramadan Beraksi di TK Al Kautsar, Kecamatan Cikoneng. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi di Ciamis.
Ramadan Beraksi ini merupakan aksi nyata yang dimulai dari hati yang Ikhlas. Kegiatan ini mampu membuat hati tulus dalam menjalankan ibadah puasa. Adapun tema kegiatan kali ini yaitu “Aksi dari hati untuk Ramadan yang berarti”.
“Aksi ini dimulai dari hati sehingga tulus dalam menjalankan ibadah saum dan insyaallah Ramadan kali ini akan lebih bermakna,” ujar Moh Riqpi Mustopa, Ketua Pelaksana Ramadan Beraksi.
Adapun salah satu sub tema kegiatannya yaitu Mengajar dan Menyapa Anak dengan menghadirkan Duta Baca Ciamis, sebagai ikon literasi dalam mengkampanyekan literasi. Sasaran dalam kegiatan ini yaitu anak yang masih duduk di bangku TK.
“Biasanya kita kalo berkegiatan ke siswa SD, SMP dan SMK sehingga jarang menyentuh anak-anak. Untuk sekarang kita menyasar anak usia dini dalam membiasakan literasi,” ujar Ripqi.
Ripqi pun menuturkan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi karena tingkat literasi yang rendah. Sehingga ingin memberikan dampak nyata yang positif bagi Masyarakat.
Juga untuk menanamkan nilai-nilai literasi sejak dini. Menanamkan cinta buku dari kecil sehingga mereka dapat terbiasa dan menjadikan buku sebagai teman hidupnya.
Galaksi Ciamis menghadirkan buku-buku yang menarik bagi anak, seperti buku yang berwarna dan memiliki banyak gambar, serta dengan animasi kartun.
Ripqi berharap agar dapat meningkatkan literasi di Kabupaten Ciamis. Selain itu, Ripqi juga mengajak masyarakat dapat turut andil dalam kampanye literasi ini.
“Saya berharap Masyarakat dapat terlibat dalam proses penanaman legasi ini, karena Pendidikan yang baik adalah yang berlangsung sepanjang hayat,” ujar Ripqi
Menurut Ripqi Masyarakat juga memiliki peran terhadap literasi pada anak. Karena anak pasti akan bersosialisasi di lingkungan sekitar.
“Karena percuma kita mengajarkan literasi kepada anak-anak sekarang jiga di masyarakat tidak diajarkan literasi. Itu akan menjadi pertentangan atau kesenjangan.” Pungkas Ripqi. (Pas/Djavatoday)