Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meningkat. Bupati Ciamis Herdiat Sunarya meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB) DBD.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, tercatat jumlah warga yang terkena DBD sampai 30 Januari 2024 sebanyak 52 kasus. Sedangkan pada bulan Januari di tahun 2023, jumlah warga yang terkena DBD hanya 20 kasus.
Untuk wilayah yang paling banyak kasus DBD ada di wilayah kerja Puskesmas Handapherang 9 kasus, kemudian Puskesmas Ciamis 8 kasus dan di Cijeungjing 6 kasus. Sedangkan Cikoneng, Sindangkasih dan Imbanagara masing-masing 4 kasus.
Golongan umur yang paling banyak terkena DBD dari 15-44 tahun ada 22 kasus, dan umur 5-14 tahun asa 16 kasus. Namun ada bayi yang usianya kurang dari 1 tahun sudah terkena DBD. Dari 52 kasus itu tidak ada yang sampai meninggal dunia. Semuanya telah mendapat perawatan.
“Adanya musim pancaroba ini berpotensi meningkatkan perkembangan nyamuk DBD, sehingga menyebabkan meningkatnya kasus DBD di Ciamis,” ujar Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, Selasa (13/2/2024).
Herdiat pun meminta seluruh stakeholder dan masyarakat untuk siaga dalam mengantisipasi kasus kejadian luar biasa DBD. Melakukan pencegahan dan pengendalian serta memperkuat pelaksanaan gerakan 1 rumah 1 Jumantik (G1R1J).
“Meloharkan segenap anggota keluarga berperan menjadi juru pantau jumantik di masing-masing rumah,” ungkap Herdiat.
Warga Tatar Galuh Ciamis pun diminta untuk meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk PSN 3M plus. Menguras, menutup dan mendaur ulang. Hindari gigitan nyamuk di lingkungan kerja, sekolah, perkantoran dan tempat umum untuk mencegah DBD.
“Pasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah. Pakai cairan anti nyamuk dioles atau disemprot. Berantas jenitik dengan menggunakan larvasida di genangan air dan menanam tanaman pengusir nyamuk,” tegas Herdiat. (Ayu/CN/Djavatoday)