Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Sebanyak 47 orang mahasiswa dari Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan Bandung kunjungi Kampung Kerukunan di Kampung Lebak, Kelurahan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (12/8/2023).
Didampingi oleh sejumlah dosen, para mahasiswa bermaksud melengkapi kajian mereka tentang dinamika sosial yang terjadi di masyarakat. Secara khusus, dalam kunjungan ke Kampung Kerukunan ini, para mahasiswa menyaksikan dan berinteraksi secara langsung dengan warga lintas agama yang hidup berdampingan.
Tidak hanya mengunjungi rumah-rumah ibadah di Kampung Kerukunan, para mahasiswa Fakultas Filsafat Unpar juga menyaksikan langsung kolaborasi seni budaya lintas agama. Kegiatan itu digelar di aula Gereja Katolik Santo Yohanes Ciamis.
Para mahasiswa mendapatkan warna kearifan lokal melalui kaulinan rakyat yang dimainkan bersama-sama. Dalam kesempatan itu pula, Sakola Motékar yang dipimpin oleh Deni WJ turut memberikan pengalaman dan wawasan kebudayaan lewat “kaulinan baheula”.
Samuel Krisna, mahasiswa semester 6 Fakultas Filsafat Unpar mengaku kagum karena permainan tradisional seperti ini masih dilestarikan. Permainan itu mengajarkan anak-anak tentang kebersamaan, lebih mengenal satu dengan yang lain dan tidak terjebak pada permainan di gawai.
“Dalam konteks masyarakat plural, permainan tradisional ini bisa mempersatukan, anak-anak tertawa bersama tanpa melihat suku, agama, dan ras,” ungkapnya.
Sementara itu, Dosen PPPM Unpar Willfridus Demetrius Siga mengadakan kegiatan ini baik sekali untuk para mahasiswa. Alasannya karena memberikan wawasan bahwa dialog antar agama itu tidak selalu berupa diskursus atau dialog lisan. Namun juga diwujudkan dalam kolaborasi seni budaya.
“Harapannya para mahasiswa belajar tentang dinamika pluralisme agama yang konkret, yang memiliki berbagai bentuk. Seni budaya ternyata dapat mendukung terciptanya kerukunan antarumat beragama.” Ungkap Willfridus Demetrius Siga. (Ayu/CN/Djavatoday)