Jenis sakit kepala bisa kita kelompokkan berdasarkan penyebabnya. Gejala sakit kepala menjadi salah satu penyakit yang sering dialami oleh seseorang. Apalagi jika orang tersebut memiliki banyak beban pekerjaan atau kurang istirahat. Namun ternyata sakit kepala juga memiliki beberapa jenis, lho.
Rasa sakit kepala biasanya ditandai dengan kepala yang terasa berdenyut dan membuat penderitanya pusing dan lemas. Untuk dapat mengatasinya sebagian besar orang akan menggunakan obar pereda sakit seperti paracetamol atau obat lainnya
Jenis Sakit Kepala Berdasarkan Penyebabnya
Berikut jenis sakit kepala yang dikutip dari CNN Indonesia.com.
Migrain
Jenis sakit kepala yang pertama yaitu migrain. Jenis yang satu ini menjadi jenis yang paling umum menyerang seseorang. Indikasi migrain bisa ditandai dengan rasa berdenyut pada kepala yang berlangsung selama beberapa hari.
Kondisi migrain bisa saja terjadi karena sistem saraf. Orang yang menderita migrain umumnya sensitif terhadap suara dan cahaya, pandangan berkunang-kunang, serta mual dan muntah. Selain itu, faktor lain yang juga bisa dikaitkan dengan kejadian migrain yaitu insomnia, dehidrasi, telat makan, fluktuasi hormon, dan paparan zat kimia.
Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala tegang ditandai dengan rasa sakit di seluruh bagian kepala namun tidak disertai rasa berdenyut seperti migrain. Kepala tegang terkadang sulit dibedakan dengan migrain. Perbedaannya bisa terlihat dari gangguan penglihatan yang mengiri migrain namun tidak dengan sakit kepala tegang. Jenis sakit kepala yang satu ini biasanya terjadi karena faktor stres.
Kluster
Apakah kamu pernah merasa kepala seperti ditusuk-tusuk? Jika iya, maka bisa jadi kamu menderita sakit kepala kluster. Adapun yang dimaksud dengan sakit kepala kluster yaitu jenis yang menyerang bagian belakang mata atau sebagian wajah. Meski belum bisa dipastikan penyebab jelasnya, biasanya kuster menyerang para perokok aktif.
Sinus
Jenis sakit kepala yang berikutnya yaitu sinus. Kamu mungkin sudah tidak asing lagi mendengar istilah ini. Sinus disebabkan oleh reaksi alergi atau menandai gejala infeksi sinus. Gangguan kepala yang satu ini terjadi pada orang yang memiliki penyakit sinusitis. Gejala sinus akan mulai terasa ketika penderitanya berada dalam cuaca yang berubah ekstrem.
Sakit kepala hormon
Sakit kepala hormon biasanya lebih sering terjadi lada wanita. Hal ini disebabkan karena wanita sering mengalami fluktuasi hormon seperti menstruasi, mengkonsumsi pil KB, dan pada masa kehamilan. Faktor-faktor tersebut dapat memicu terjadinya sakit kepala hormon.
Sakit kepala kafein
Sebagian orang menjadikan kafein sebagai pereda stres dan ngantuk. Namun ternyata hal tersebut dapat menyebabkan sakit kepala, lho. Hal ini bisa terjadi jika jumlah konsumsi melebihi batas normal. Konsumsi kafein yang berlebihan akan menyebabkan aliran darah ke otak terhambat sehingga munculah gejala sakit kepala.
Sakit kepala bagian belakang
Jenis sakit kepala yang satu ini bisa terjadi setelah melakukan aktivitas fisik yang berat seperti mengangkat beban, berlari, sampai berhubungan seksual. Namun bisa juga terjadi karena dehidrasi, kurang tidur, hipertensi dan mengkonsumsi cokelat, alkohol, dan kafein.
Sakit kepala hipertensi
Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia, utamanya usia senja. Penyakit hipertensi dapat menimbulkan rasa sakit kepala pada penderitanya. Sakit kepala hipertensi ditandai dengan rasa sakit dan kedua sisi kepala berdenyut.
Sakit kepala hipnik
Berbeda dengan jenis sakit kepala yang lain, sakit kepala hipnik jarang terjadi dan dikategorikan sebagai kondisi langka. Hipnik biasanya terjadi pada usia 50-an. Sakit kepala inj dikenal juga dengan ‘alarm’ karena kerap membangunkan penderitanya di malam hari.
Sakit kepala pascatrauma
Jenis yang terakhir yaitu pascatrauma. Sesuai namanya, jenis yang satu ini terjadi akibat riwayat cedera kepala yang pernah dialami sebelumnya. Sakit kepala pascatrauma membuat penderitanya merasa kepala tegang dan bisa bertahan hingga enam sampai 12 bulan.
Itulah beberapa jenis sakit kepala berdasarkan penyebabnya. Semoga artikel di atas dapat membantu Sobat Djava semua, ya. (Ume/Djavatoday)