Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Setiap Bulan Ramadan, banyak pedagang musiman yang mencari berkah pada bulan suci ini. Salah satunya adalah pedagang kulit beduk musiman di Jalan RE Martadinata tepatnya di eks Terminal Maleber.
Di lokasi tersebut ada dua pedagang kulit beduk yang selalu hadir saat Bulan Ramadan. Kedua pedagang itu adalah Irwan Kiwong dan Haerudin. Pada hari-hari biasa, mereka adalah pedagang kupat tahu dan lengko.
Dua orang tersebut masih satu saudara yang juga meneruskan usaha dari orang tuanya sebagai pedagang kulit beduk musiman.
Pada Bulan Ramadan 1444 Hijriah ini, mereka berharap kulit beduk hasil produksinya bisa laku keras. Mengingat tiga tahun sebelumnya sepi pembeli karena pandemi Covid-19 yang melanda.
Baik Irwan maupun Haerudin sudah berdagang kulit beduk setiap Ramadan sudah puluhan tahun lalu.
“Alhamdulillah saat ini saya masih menjalankan usaha ini, karena orang tua kan sudah tua,” kata Irwan, Rabu (5/4/2023).
Saat awal Ramadan hingga hari ini, kulit beduk Irwan baru laju 10 buah. Ia pun berharap 10 hari Idul Fitra, penjualan kulit beduk meningkat. Harga kulit beduk dengan diameter 80 sentimeter Rp 350 ribu. Ada juga beduk yang siap pukul harganya Rp 1,3 juta hingga Rp 1,5 juta.
“Memang bisa saya katakan kalau jualan kulit beduk ini kan tidak selalu ramai. Karena sekali beli bisa bertahan 10 sampai 15 tahun. Tapi sampai saat ini pembeli masih ada, walau tidak seramai dulu,” jelasnya.
Irwan pun bertekad untuk terus berdagang kulit beduk musiman setiap tahunnya pada Bulan Ramadan. Selain mencari untung, Irwan pun punya alasan tersendiri. Ia ingin tetap melestarikan beduk ada di setiap masjid.
“Jadi membantu pengurus DKM atau masyarakat yang ingin masjidnya ada beduk. Minimal memudahkan, tidak perlu repot mencari atau buat sendiri,” ucapnya.
“Mudah-mudahan tahun ini penjualan bisa meningkat dari sebelumnya, pandemi kan sudah tidak ada. Bulan Ramadan tahun ini semoga menjadi berkah bagi kami pedagang musiman,” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)