Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pemkab Ciamis melalui Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap penyebaran wabah flu burung.
Saat ini kasus flu burung sudah terdeteksi pada beberapa wilayah Jawa Barat sejak Januari 2023. Daerah tersebut adalah Kota Cirebon dan Kota Cimahi.
Sekadar informasi, Ciamis adalah salah satu daerah penghasil ayam pedaging terbesar di Indonesia. Sehingga perlu ada upaya pencegahan penyebaran flu burung.
Kadis Peternakan dan Perikanan Ciamis Syarief Nurhidayat menyatakan sejauh ini belum ada temuan kasus flu burung untuk daerah Ciamis.
“Pertama pertemuan nasional sudah kami ikuti mengenai kewaspadaan terhadap ancaman flu burung,” ungkap Syarief, Minggu (12/3/2023).
Dalam pertemuan itu, Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran peningkatan kewaspadaan flu burung. Menindaklanjuti hal itu, Disnakkan Ciamis pun telah mengeluarkan edaran untuk para Kepala UPTD Peternakan.
UPTD Peternakan setiap daerah harus meningkatkan penyuluhan, informasi dan komunikasi serta edukasi kepada peternak unggas. Meminta peternak segera melapor ketika menemukan unggas mati mendadak atau sakit. Sehingga dapat menindaklanjuti laporan tersebut agar dapat melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran flu burung.
Disnakkan Ciamis akan meningkatkan biosekuriti guna mencegah masuknya wabah flu burung ke lokasi unggas atau peternakan. Flu burung jug termasuk penyakit yang menular ke manusia atau zoonosis.
“Kami juga membuat surat edaran untuk para peternak supaya menerapkan biosekuriti secara ketat. Termasuk juga perilaku hidup bersih dan sehat,” ucapnya.
Disnakkan pun telah melakukan pendampingan biosekuler. Tahap ini ke 3 kecamatan yakni Ciamis, Cipaku dan Cijeungjing dengan total 12.900 ekor unggas. (Ayu/CN/Djavatoday)