Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Situs Samida di Desa Sirnajaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini mulai ditata menjadi tempat wisata religi dan edukasi. Begini asal usul Situs Samida.
Pemdes Sirnajaya bersama warga yang tergabung dalam Pokdarwis telah sepakat penamaan Situs Samida berasal dari pohon dengan nama yang sama. Samida ini ternyata memiliki dua arti berbeda.
Abdul Haris, Ketua Pokdarwis Desa Sirnajaya mengatakan, Situs Samida ini erat kaaitannya dengan Kerajaan Pajajaran. Pada lokasi tersebut terdapat makam Prabu Sirnajaya atau Prabu Guru Gantangan. Ia adalah putra Prabu Siliwangi dari salah satu selirnya.
“Situs Samida punya dua arti. Menurut bahasa kirata berasal dari kalimat Ya Sami Da. Sedangkan Samida berasal dari nama pohon,” ujarnya, Kamis (2/3/2023).
Baca Juga: Polsek Rajadesa Pastikan Tradisi Nyalin di Situs Samida Ciamis Lancar
Konon menurut Cerita, Prabu Sirnajaya yang kala itu beragama Hindu diajak masuk Islam oleh puteranya Pangeran Wira Mantri dan Pangeran Wira. Namun Prabu Sirnajaya menolaknya. Alasannya, kondisinya sudah tua. Pada saat menolak, Prabu Sirnajaya mengucapkan kalimat Ya Sami Da.
Haris menerangkan, Situs Samida ini konon menjadi tempat untuk kremasi atau membakar jenazah. Pohon Samida digunakan menjadi kayu bakar. Sehingga pada lokasi hutan larangan terdapat banyak pohon Samida.
“Menurut cerita itu, kami sepakat situs ini bernama Samida sesuai dengan nama pohon. Sekarang pohon samida sudah langka. Untuk itu sekarang kami berupaya untuk menanam kembali pohon Samida,” jelasnya.
Kepala Desa Sirnajaya Ananda mengatakan dengan penamaan Situs Samida Rajadesa dari nama pohon tidak menjadi perdebatan.
“Sudah setuju. Dengan persamaan persepsi ini semoga ke depan lebih banyak orang yang mengenal situs ini dan menjadi kebanggan warga Rajadesa,” pungkasnya. (Andra/CN/Djavatoday)