Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Data penerima Bansos dari Pemerintah Pusat di Desa Saguling, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, dinilai kurang tepat sasaran. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Saguling Otong Sutarman.
Menurutnya, bantuan tunai dari pemerintah itu ada yang nyasar ke orang kaya dan sebagian warga yang menerima lebih dari dua bantuan. Hal tersebut kerap membuat kepala desa jadi sasaran protes warga.
Kepala Desa Saguling Otong menyebut ada 460 warga tercatat sebagai penerima manfaat. Dari data tersebut ada beberapa warga yang mampu namun tercatat dalam penerima bantuan.
“Memang kemarin pembagian BLT program dari pemerintah menurut saya banyak masyarakat yang datang ke Desa ternyata banyak yang sudah mampu. Artinya tidak layak untuk dapat bantuan,” ujar Orang, Kamis (1/12/2022).
Otong mengaku tidak mengetahui data tersebut dan tidak ada konfirmasi kepada desa. Setelah pihaknya melakukan penelusuran, ternyata data tersebut sebelumnya terdaftar dalam program sapa warga.
Jadi ternyata memang ini datanya dari program sapa warga Provinsi Jawa Barat. Kemudian masuk lagi ke program sekarang BPNT,” lanjutnya.
Menurut Otong, dari 470 warga penerima manfaat, 90 orang lebih merupakan orang mampu. Otong menyatakan siap untuk membuktikan dengan data yang sebenarnya.
“Ada bantuan apapun tanpa koordinasi dengan desa pasti tidak akan kondusif. Keadaan warga sebenarnya yang tahu adalah Desa. Mana yang layak menerima bantuan dan tidak layak menerima bantuan,” ujarnya.
Otong menjelaskan, biasanya penyaluran bantuan sosial tidak sekaligus. Namun saat ini antara bantuan BBM, BPNT dan BPNT berlangsung sekaligus.
“Sebenarnya bisa kondisikan supaya bisa merata kepada masyarakat yang seharusnya menerima. Biar tidak double,” jelas Kepala Desa Saguling.
Otong berharap, data penerima bantuan yang tercantum dalam bansos kemensos tersebut bisa dimusyawarahkan lagi dengan pemerintah desa. Dengan demikian, Otong ingin mengusulkan pembaruan data penerima bantuan. (Ibay/CN/Djavatoday)