Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Disbudpora Ciamis mencatat sebanyak 7 kesenian dan kebudayaan di Ciamis yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB). Penetapan WBTB tersebut dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Ada tujuh budaya Ciamis yang masuk dalam WBTB. Ada kesenian helaran dan upacara adat,” ujar Kadisbudpora Ciamis Erwan Darmawan, Senin (29/8/2022).
Berikut 7 Warisan Budaya Tak Benda di Kabupaten Ciamis:
Kesenian Helaran Bebegig Sukamantri
Bebegig Sukamantri merupakan kesenian helaran dari Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dulunya untuk mengusir orang yang berniat jahat di lingkungan desa dekat hutan larangan Karang Gantungan. Bebegig Sukamantri ini berpenampilan seram, terbuat dari ijuk kawung (Aren).
Hiasannya atribut mahkota dari kembang bubuay dan daun waregu yang tersusun rapi pada kepala topeng, juga dihiasi kembang hahapaan dan daun pipicisan. Bebegig telah masuk sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2018.
Gondang Buhun
Gondang Buhun adalah kesenian menumbuk padi masyarakat Kampung Adat Kuta, Kecamatan Tambaksari. Kesenian ini menjadi bentuk rasa syukur melalui lantunan atau nyanyian. Kesenian ini warisan secara turun temurun oleh leluhur kampung Kuta.
Gondang Buhun dimainkan oleh kaum perempuan Kuta. Dengan menggunakan alat inti yakni halu dan lisung, serta kendang dan gong yang mengiringinya. Gondang Buhun masuk dalam WBTB Indonesia pada tahun 2018.
Prosesi Adat Merlawu
Merlawu merupakan prosesi adat masyarakat Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing, menjelang bulan Ramadan. Kegiatan inti dari Merlawu ini adalah berdoa bersama pada situs makam Prabudimuntur.
Kemudian dilanjutkan dengan syukuran dan kesenian di Situs Gunung Susuru. Merlawu masuk WBTB tahun 2021.
Adat Misalin
Misalin berasal dari Situs Gunung Salawe, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis. Kegiatan ini biasa berlangsung pada saat munggahan atau menjelang bulan Ramadan.
Makna filosofis dari Misalin dari kata “salin/nyalin” yang berarti mengganti. Sehingga dalam menghadapi bulan suci Ramadan seluruh umat muslim harus membersihkan diri. Supaya selama menjalankan ibadah puasa mendapatkan keberkahan.
Kegiatan Misalin dilaksanakan secara turun temurun dan dipertahankan oleh masyarakat setempat sebagai ajang silaturahmi dan kebersamaan. Masuk sebagai WBTB pada tahun 2020.
Tradisi Ngikis
Tradisi Ngikis berasal dari Situs Bojong Galuh Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.
Kegiatan tersebut dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Prosesi inti yakni mengganti pagar Pangcalikan dan makan bersama sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ngikis ini sudah ada secara turun temurun. Pada tahun 2020, Ngikis telah masuk sebagai WBTB.
Tradisi Nyangku
Nyangku merupakan prosesi pencucian pusaka peninggalan leluhur Panjalu. Yakni peninggalan dari Prabu Borosngora. Pelaksanaannya pada hari Senin atau Kamis terakhir pada bulan Maulud (Rabiul Awal).
Kegiatan Nyangku juga dalam rangka memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Nyangku telah masuk sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2017.
Tradisi Nyuguh
Nyuguh merupakan tradisi masyarakat Kampung Adat Kuta, Kecamatan Tambaksari. Pelaksanaannya setiap tanggal 25 safar.
Prosesi tersebut mulai dengan membawa dongdang (wadah makanan) dari puseur lembur berjalan menuju ujung kampung bersama seluruh masyarakat. Kemudian sesepuh adat memimpin doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur atas melimpahnya hasil bumi warga Kampung Adat Kuta. Nyuguh masuk WBTB pada tahun 2021. (Ayu/CN/Djavatoday)