Senin, November 25, 2024

Efek Samping Vaksin Booster Sinovac, Pfizer, Hingga Zifivax

Efek samping vaksin booster merupakan suatu efek, reaksi, atau dampak yang terasa setelah melakukan vaksinasi. Seperti yang kita tahu bahwa pemerintah kembali mengetatkan peraturan pembatasan sosial dan genjar menganjurkan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Hal tersebut terjadi karena makin tingginya kasus harian pasien positif Covid-19 di tengah merebaknya varian baru yakni omicron. Hingga kini, vaksinasi booster masih terus berlangsung di kalangan masyarakat, tetapi banyak yang mengeluhkan efek samping setelahnya.

Efek yang terasa sangat beragam. Ada yang mengalami reaksi atau gejala ringan, sedang, dan berat. Perbedaan reaksi ini bergantung pada kekebalan imun tiap orang dan pengaruh dari jenis vaksin yang diberikan. Waktu terjadinya reaksi pascavaksinasi juga berbeda, biasanya terjadi sekitar 1 atau 2 hari setelah pemberian vaksin booster. Namun, jangan khawatir karena reaksi setelah vaksinasi masih bisa kita atasi dengan beberapa langkah tepat.

Melansir CNBC Indonesia, BPOM telah memberikan izin kepada lima jenis vaksin Covid-19. Lima jenis vaksin tersebut yakni Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax. Perlu Anda ketahui bahwa pemberian booster hanya bisa dilakukan jika telah melewati minimal 6 bulan setelah dosis kedua. Yuk kenali efek samping vaksin booster tersebut untuk persiapan penanganan lebih lanjut.

Efek Samping Vaksin Booster Jenis Sinovac

Vaksin jenis Sinovac merupakan vaksin pertama yang mengantongi izin sebagai vaksin booster atau dosis lanjutan homolog. BPOM (Badan Pengawas Obat-Obatan dan Makanan) mengatakan bahwa Sinovac dapat meningkatkan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali sesudah 28 hari. Efek yang bisa timbul karena vaksin jebolan Bio Farma ini di antaranya nyeri pada daerah bekas suntikan. Bisa juga mengalami nyeri otot, sakit kepala, hingga kelelahan.

Efek Samping Vaksin Booster Jenis Pfizer

Sama seperti Sinovac, Pfizer juga telah memiliki izin dari BPOM sebagai vaksin booster. Vaksin jenis Pfizer bisa meningkatkan nilai titer antibodi netralisasi setelah satu bulan sejak penyuntikan dosis booster. Adapun efek samping vaksin jenis Pfizer yang bisa saja Anda rasakan adalah nyeri pada daerah suntikan. 

Kemudian bisa juga mengalami nyeri otot, demam, menggigil, dan nyeri sendi. Reaksi pascavaksinasi Pfizer ini umumnya relatif aman dan terbilang ringan efeknya. Bahkan pengidap autoimun, komorbid, maupun para penderita penyakit kronis dapat menerima dosis ini.

Efek Samping Vaksin Booster Jenis AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca juga telah memiliki izin dari BPOM. Vaksin ini memiliki nilai peningkatan rata-rata antibodi lgG dari 1792 menjadi 3746. Adapun reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi dengan dosis AstraZeneca yakni kemerahan pada daerah bekas suntikan. Reaksi lainnya yakni gatal, nyeri di sekitar lokasi bekas suntikan, mual, sakit kepala, demam, tidak enak badan, hingga merasa lelah.

Efek Samping Vaksin Booster Jenis Moderna

Vaksin Moderna dapat memberikan peningkatan imun antibodi netralisasi senilai 12,99 kali setelah pemberian vaksin. Efek samping vaksin booster jenis Moderna yang mungkin bisa Anda alami di antaranya mual, sakit kepala, demam atau meriang, hingga merasa lemas.

Efek Samping Vaksin Booster Jenis Zifivax

Vaksin ini bisa meningkatkan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali. Efek yang bisa timbul setelah melakukan vaksinasi jenis ini di antaranya sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot. Efek lainnya yakni nyeri di sekitar daerah bekas suntikan, demam, diare, dan mual.

Nah, itulah beberapa efek samping vaksin booster jenis Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax. Mengapa penting mengenal dan mengetahui reaksi setelah mendapat vaksinasi? Agar Sobat Djava bisa melakukan persiapan sebagai bentuk penanganan efeknya, misalnya menyediakan paracetamol. Sebaiknya Sobat Djava memilih tanggal vaksin yang tepat di mana besoknya Anda bisa beristirahat kalau-kalau mengalami efek sampingnya.

(Rismawati/Djavatoday)

5 Kebiasaan Sehat yang Bisa Dilakukan Setiap Hari

Menerapkan gaya hidup sehat tidak selalu memerlukan perubahan besar. Dengan memulai dari hal-hal kecil dan konsisten, Anda bisa merasakan manfaat luar biasa untuk tubuh...

Makanan Pemicu Nafsu Makan Anak: Solusi Tepat untuk Si Kecil yang Sulit Makan

Salah satu tantangan yang sering dihadapi orang tua adalah memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup. Namun, masalah kurangnya nafsu makan pada anak sering kali...

Bahaya Paparan Zat Kimia, Berikut Dampak Terlalu Sering Mengonsumsi Snack Kemasan

Mengonsumsi snack kemasan menjadi pilihan praktis untuk camilan kapan pun dan di mana pun. Snack kemasan hadir dengan berbagai rasa yang menggugah selera, mulai...

Bunda, Yuk Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahan Gondongan Pada Anak

Gondongan atau gondongan adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar penghasil air liur yang terletak di dekat telinga. Penyakit...

Terbaru