Gejala infeksi omicron bisa terdiri dari berbagai macam, mulai dari yang gejala ringan, gejala sedang hingga gejala yang serius. Bahkan, terdapat banyak kasus akhir-akhir ini di mana pasien yang terinfeksi omicron tak merasakan gejala apapun. Meski begitu, mengenal dan mengetahui apa saja gejala omicron tetaplah penting. Agar kita bisa senantiasa waspada dan melakukan pencegahan yang tepat.
Seperti yang banyak diberitakan di berbagai media bahwa angka pasien positif Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Bahkan mencapai 50.000 orang dalam sehari dengan Jakarta sebagai penyumbang angka terbesar. Tren kenaikan ini tak lepas dari munculnya varian baru dari virus tersebut, yakni omicron. Berbeda dengan varian delta, virus Covid-19 varian omicron lebih cepat menular, tetapi tak lebih mematikan dari delta.
Gejala Infeksi Omicron
Sebagai langkah awal pencegahan, Anda harus mengetahui apa saja gejala infeksi omicron. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah Anda terinfeksi atau tidak dan bisa melakukan pencegahannya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Gejala Umum
Gejala infeksi omicron yang paling umum biasanya terdiri dari batuk, demam, merasa letih, dan tak bisa mencium bau. Seperti keterangan Dr. Harish Chafle, seorang konsultan senior Pulmonologi dan Perawatan Kritis RS Global, Mumbai. Temuan lain juga oleh CDC AS dengan hasil analisis bahwa terdapat lima gejala umum varian omicron. Gejala umum tersebut yakni pilek, batuk, badan terasa sakit, keletihan, dan hidung tersumbat.
Batuk biasanya berjenis batuk kering yang juga pilek dan bersin. Kemudian untuk demam biasanya akan sembuh dalam jangka waktu tiga hari yang menandakan ini merupakan gejala ringan. Jika lebih dari tiga hari tidak sembuh, berarti Anda terkena gejala sedang hingga berat sehingga harus ditangani lebih lanjut oleh medis. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Sonam Solanki yang dilansir dari kontan.co.id.
Gejala Kurang Umum
Selain gejala umum, gejala infeksi omicron juga terdapat yang kurang umum. Dr. Harish Chafle menyatakan gejala tersebut yakni sakit kepala, sakit tenggorokkan, diare, nyeri, dan iritasi mata. Gejala lainnya yakni ruam pada kulit serta warna jari tangan atau kaki yang mengalami perubahan.
Gejala Serius
Selain gejala umum yang masih tergolong ringan di atas, terdapat gejala omicron lain yang lebih berat yang harus Anda waspadai. Gejala-gejala tersebut di antaranya kesulitan dalam bernapas hingga sesak napas. Gejala infeksi omicron yang serius juga awalnya bisa dengan nyeri dada, sulit berbicara atau mobilitas. Segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk ditangani lebih lanjut.
Tips Pencegahan Omicron
Setelah mengenali dan mengetahui gejala infeksi omicron, terdapat beberapa tips lain dalam rangka mencegah paparan omicron. Mematuhi protokol kesehatan tentu menjadi kunci pertama. Tetaplah menggunakan masker jika keluar rumah menggunakan masker jenis N95. Jangan keluar rumah kecuali jika mendesak atau darurat.
Jagalah jarak dengan orang lain mengingat proses penularan omicron lebih cepat dari varian lainnya. Oleh karena itu, pemeriksaan antigen cepat juga perlu untuk memastikan apakah Anda terinfeksi atau tidak. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi juga mampu meningkatkan imunitas tubuh agar tak terpapar virus.
Itulah penjelasan mengenai gejala infeksi omicron dan cara pencegahannya yang bisa Anda coba. Stay safe and stay healthy, Sobat Djava!
(Rismawati/Djavatoday)