Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Sedikitnya 13 rumah mengalami retak akibat adanya pergerakan tanah di Desa Sindangbarang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Pergerakan tanah ini terlihat sejak Kamis (18/11/2021). Penyebabnya hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak beberapa hari terakhir dengan intensitas tinggi.
Meski rumah mengalami retak, namun masuk dalam kerusakan ringan. Penghuni masih dapat menempati rumahnya, namun ada 2 rumah yang ketika hujan harus mengungsi sementara. Karena ada potensi ambruk.
Kabid Darlog BPBD Ciamis Memet Hikmat telah mendapat laporan adanya kejadian pergerakan tanah tersebut dari aparat setempat.
“Pergerakan tanah kemungkinan akibat intensitas hujan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir ini. Sehingga lapisan tanah pada bagian bawah longsor. Warga mengenalnya pergerakan tanah,” ujar Memet, Minggu (21/11/2021).
Pihak BPBD Ciamis melalui Pusdalops telah mendatangi lokasi pergerakan tanah. Mereka kemudian melakukan asesmen. Hasilnya, sebanyak 13 rumah mengalami retak pada bagian lantai dan dinding bangunan. Retakan sekitar 3 sampai 4 sentimeter.
“Penghuninya masih bisa tinggal. Hanya saja penghuni dua rumah itu harus mengungsi sementara ketika hujan deras. Tujuannya untuk mengantisipasi sewaktu pergerakan tanah terus terjadi,” terangnya.
Memet mengingatkan saat ini berdasarkan informasi dari BMKG sedang berlangsung fenomena Hidrometeorologi. Gejalanya hujan deras intensitas Tinggi, petir dan angin kencang. Prediksinya kondisi ini terjadi sampai April 2022.
“Untuk itu, masyarakat harus lebih waspada terhadap potensi bencana pada musim hujan kali ini. Warga dapat melakukan antisipasi dengan menjaga lingkungan setempat, terutama membersihkan saluran air guna mencegah banjir,” pungkasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)