Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Pemkab Ciamis melalui Dinas Kesehatan terus berupaya mencegah kasus Stunting bertambah. Salah satunya menggandeng fakultas kesehatan masyarakat dan fakultas kedokteran Unpad untuk memberikan orientasi kepada Programer Promkes.
Saat ini ada 3.412 dari 81.095 anak Kabupaten Ciamis yang mengalami Stunting. Ada 10 lokus atau tempat yang jadi prioritas penanganan Stunting.
Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Ciamis Eni Rochaeni menjelaskan awalnya terdata ada 6.811 kasus Stunting pada 2021. Sedangkan pada 2020 ada 4.773 anak. Tapi setelah ada validasi ternyata hanya ada 3.412 anak.
“Angkanya memang rendah dari angka nasional. Tapi kita akan berupaya agar kasus Stunting tidak bertambah. Cukup segitu saja. Sehingga pada tahun 2024 nanti, kasus betul-betul zero penambahan,” ungkap Eni, Rabu (27/10/2021).
Eni mengaku kini terus melakukan berbagai upaya agar penambahan kasus Stunting Ciamis tak lagi bertambah. Seperti menggandeng Unpad untuk memberikan orientasi penanganan Stunting kepada programer Promkes (Promosi Kesehatan) Puskesmas.
“Pada programer Promkes ini ujung tombak penanganan stunting. Mereka langsung bersentuhan dengan masyarakat. Promkes Ciamis Cintanya beda. Artinya memiliki cara komunikasi kepada masyarakat sesuai dengan karakternya. Sehingga bisa menyentuh dari hati ke hati,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab Ciamis pun mengerahkan para kader kesehatan untuk menjadi duta cinta. Sehingga sama-sama menyentuh masyarakat agar memahami pentingnya pola hidup bersih sehat.
Pihaknya pun punya program Si Keren Halo Cinta atau sistem informasi kesehatan remaja. Ini merupakan salah satu upaya agar kasus Stunting tak lagi bertambah. Ketika remaja sehat maka masa depan nanti mereka akan memiliki keturunan yang sehat dan tidak mengalami Stunting. (Ayu/CN/Djavatoday)