Mengenal Toxic Productivity merupakan sebuah kebiasaan yang dilakukan seseorang yang lebih mengedepankan kerja keras dan juga produktivitasnya. Memang tidak salah jika sobat djava bisa menyeimbangkan keduanya. Tetap balik lagi bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
Bayangkan saja ketika sobat djava yang diharuskan untuk terus kerja keras dan produktif tanpa harus memperhatikan Kesehatan baik fisik ataupun mental. Hal ini adalah definisi sebenarnya dari Toxic Productivity yang tidak baik jika dibiarkan.
Sebab hal ini akan berdampak negatif tentunya pada Kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang yang terlalu produktif. Karena ia cenderung terus memikirkan pekerjaannya dan juga sering merasa puas dari hasil pekerjaan tersebut.
Ciri-ciri dari Toxic Productivity
Sebelum membahas bagaimana cara mengatasi kebiasaan dari Toxic Productivity ada baiknya kita harus tahu terlebih dahulu ciri-cirinya. Berikut media akan bagikan seperti akan ciri-ciri dari Toxic Productivity:
Terlalu Obses dengan Produktivitasnya
Factor ketidakpuasan dari hasil apa yang ia kerjakan menjadi faktor utama dari ciri-ciri orang yang mengalami Toxic Productivity. Karena alasan itulah ia cenderung akan melakukan dan bekerja lebih keras lagi untuk bisa mencapai target yang ia inginkan. Sehingga mereka akan sibuk dan produktif sehingga tidak terlalu memperhatikan kesehatannya.
Takut kalah Bersaing
Ciri-ciri Toxic Productivity yang kedua ialah takut kalah bersaing dalam hal apapun, memang orang dengan prinsip ini bagus. Namun berbeda dengan orang yang sudah Toxic Productivity ia bahkan akan bersaing sampai dengan hal-hal sepele. Pandangan mereka akan selalu merasa kalah jika seseorang lebih produktif.
Cara mengatasi Toxic Productivity
Sebelum media djava bagikan caranya, perlu diperhatikan juga buat sobat djava yang mau terhindari dari Toxic Productivity yakni kesadaran dari diri sendiri terlebih dahulu. Kemudian ditambah dengan Upaya dari sobat djava untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi.
Tidak lupa juga untuk terus memperhatikan kesehatan. Tidak usah berlama-lam lagi berikut adalah cara bagaimana mengatasi Toxic Productivity:
Sadar sedang Memasuki Fase Toxic Productivity
Seperti yang sudah diingatkan diatas yakni sobat djava harus terlebih dahulu sadar untuk mengetahui bahwa sobat djava sudah berada di fase ini. Dengan cara Mengenal Toxic Productivity itu sendiri bagaimana ciri-cirinya yang sudah media djava bahas diatas.
Menyadari Pentingnya Work Smart dari pada Work Hard
kadang banyak orang yang terjebak pada situasi ini, mereka mengira bahwa work hard yang terlalu over adalah jalan satu-satunya untuk mencapai kesuksesan. Mereka tidak memikirkan Batasan kemampuan mereka ada dimana. Sehingga sobat djava harus memperhatikan bedanya work smart dengan work hard.
Tidak lupa untuk Self Care
Manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna, tubuh sobat djava juga termasuk akan hal tersebut yang mana mempunyai Batasan yang harus diperhatikan. Menjaga kesehatan dan juga merawat diri juga itu penting untuk dilakukan. Sebab ketika tubuh kita ada yang rusak itu malahan akan mengganggu diri kita untuk melakukan progres untuk mencapai target.
Menyeimbangkan Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan
Dalam kehidupan pekerjaan sebaiknya sobat djava harus menghindari sifat perfeksionisme yang terlalu berlebihan. Buatlah batasan diri yang jelas jangan sampai terjebak dalam hal pembandingan diri dengan orang lain. Cobalah pahami bahwa ketidaksempurnaan itu kadang memang perlu ada agar kita bisa membatasi diri sendiri.
Itulah dia ulasan mengenai Mengenal Toxic Productivity dan Cara Mengatasi Kebiasaan Buruk Ini yang sudah media djava paparkan secara sederhana dan detail. Buat sobat djava terus ikuti website dari Djavatoday.com untuk terus mendapati artikel dan informasi menarik lainnya. (Husni/CN/Djavatoday)