Pertengkaran atau perdebatan antara pasangan suami istri memang wajar terjadi dalam kehidupan berumah tangga. Namun, perlu kamu sadari bahwa ada beberapa kebiasaan sepele yang dapat memicu konflik rumah tangga bahkan sampai pada tahap serius.
Konflik pada dasarnya dapat terjadi karena faktor kurangnya komunikasi. Oleh karena itu salah satu kunci dari keharmonisan rumah tangga terletak pada baiknya komunikasi antar pasangan. Berikut ulasannya.
Baca juga : 6 Fase dalam Pernikahan yang Akan Dilewati Setiap Pasangan
Sering mengomel berulang kali
Perkataan yang terlalu sering diucapkan akan kehilangan maknanya. Misalnya ketika kamu mengingatkan suami untuk berhenti dari kebiasaan jeleknya.
Walau pada awalnya suami menuruti perkataanmu untuk mengubah kebiasaan jeleknya, namun jika terus menerus di ingatkan hal ini bisa membuatnya kesal. Bahkan tak menutup kemungkinan jika dia pada akhirnya memilih untuk tidak mendengarkan perkataanmu lagi.
Oleh karena itu, jangan biarkan emosi mendominasi setiap perkataanmu dan hindari untuk memperingatkan pasangan secara berulang karena dia juga sudah dewasa.
Bicara dengan nada yang terkesan menghakimi atau menggurui
Konflik rumah tangga juga bisa berawal dari nada bicara pasangan yang terkesan menghakimi. Meskipun kamu tidak menyadarinya, namun lawan bicaramu cenderung akan memperhatikan secara detail setiap ucapan yang kamu utarakan padanya.
Kamu perlu hati-hati dengan kebiasaan ini, sebab hal ini dapat memicu konflik yang lebih besar. Maka dari itu, kamu bisa menggunakan pernyataan yang bersifat opini di bandingkan kalimat-kalimat yang terdengar menghakimi.
Misalnya, ganti kalimat “ini salah” dengan kalimat “saya kurang setuju dengan ini”. Dengan penggunaan kalimat yang tepat, besar kemungkinan konflik dapat di hindari oleh pasangan suami istri.
Tidak dapat mengendalikan emosi
Sebelum konflik berubah menjadi lebih besar, alangkah baiknya jika kamu diam sejenak dan tahan emosi jika sedang ada masalah. Emosi hanya akan memperkeruh suasana dan membuatmu salah mengambil keputusan.
Untuk mengatasi hal ini sebaiknya kamu mencoba untuk meredam emosi dengan cara yang sederhana, seperti jalan-jalan, mendengarkan murrotal, atau makan makanan yang manis.
Mengambil keputusan tanpa melibatkan suami
Dalam menjalani kehidupan rumah tangga, pasangan suami istri berhak tahu terhadap keputusan yang akan diambil oleh masing-masing pihak. Jika kamu mengambil keputusan secara gegabah atau bahkan tanpa melibatkan suami, hal ini dapat memicu konflik rumah tangga.
Sekecil apapun keputusan yang akan kamu ambil, suamimu berhak tahu karena dia adalah kepala rumah tangga dan kamu harus menghormatinya.
Selalu bersikap serba tahu
Jangan sekali-kali mengatakan bahwa “saya paling tahu”. Hal ini akan membuat suami merasa pendapatnya tidak layak didengarkan. Kebiasaan jelek ini bisa memicu pertengkaran dan merusak hubungan antara kamu dan suami.
Untuk menghindari hal ini sebaiknya kamu harus bersikap terbuka dan pahami bahwa jawaban yang kamu utarakan tidak selamanya selalu benar. Kamu juga harus belajar mendengarkan orang lain terutama pendapat suami kamu sambil terus mengevaluasi diri. (Willy/Djavatoday)