Berita Ciamis (Djavatoday.com),- 76 desa dari 25 kecamatan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melaksanakan Pilkades serentak, Minggu (27/3/2022). Uniknya untuk Pilkades ini ada dua pasangan suami istri yang bersaing untuk menjadi kepala desa.
Suami istri ini berasal dari Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing. Dan Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali. Meski masih satu keluarga, calon suami istri tersebut tetap mengikuti tahapan Pilkades, seperti kampanye dan lainnya.
“Benar dua desa yang calonnya itu suami dan istri. Desa Kertahaeja dan Desa Sindangsari. Total ada 76 desa yang menggelar Pilkades,” ujar Kabid Pemdes DPMD Ciamis Andi Sopandi.
Menurut Andi, adanya calon dari satu keluarga ini karena tidak ada masyarakat lain yang mencalonkan kepala desa atau mendaftar. Untuk itu, suaminya yang sudah mendaftar meminta istrinya untuk menjadi lawannya. Mengingat, ketika calonnya hanya ada 1, maka tidak bisa melaksanakan Pilkades serentak Ciamis.
“Walaupun calonnya itu satu keluarga, suami istri itu tetap sah. Tidak ada larangan dalam regulasi Pilkades,” jelasnya.
Sementara itu, calon kepala Desa Kertaharja Aan Taufiqurrahman yang harus bersaing dengan istrinya Ela Rosmalia. Hal itu karena sampai batas akhir pendaftaran tidak ada masyarakat yang mendaftar jadi calon kepala desa.
Supaya Pilkades bisa berjalan dan bentuk tanggung jawab, Aan yang juga inkumben pun mencoba mendatangi beberapa warga yang dianggap akan mencalonkan. Namun sampai akhir pendaftaran, ternyata mereka tidak akan mencalonkan.
“Saya bertanggung jawab untuk mensukseskan Pilkades. Saya juga berniat untuk meneruskan perjuangan seandainya terpilih. Jadi sosok istri saya selaku Ketua TP PKK Desa Kertaharja maju sebagai calon kedua dia siap mendukung kesuksesan Pilkades serentak ini,” tuturnya.
Aan menyebut saat ditawari untuk ikut maju di Pilkades, istrinya sempat menolak. Namun dengan berbagai masukan dan saran dari masyarakat akhirnya mau mendaftar. “Niatnya mengabdi, jadi ataupun tidak tetap jadi ibu Kuwu (kades),” katanya.
Dalam Pilkades serentak ini, Aan mengaku tidak memiliki tim sukses maupun relawan. Saat kampanye pun, pasangan suami istri ini hanya berdua menyampaikan visi misi dan dukungannya kepada masyarakat.
“Modal saya adalah silaturahmi. Saya kampanye pun saya sampaikan siapapun yang terpilih itu yang terbaik,” jelasnya. (Ayu/CN/Djavatoday)