Berita Ciamis (Djavatoday.com),- Ciamis kembali jadi zona merah Covid-19 atau kerawanan tinggi. Hal ini disebabkan karena angka kematian pasien Corona di Ciamis cukup tinggi bahkan di atas rata-rata nasional.
Hal tersebut dibenarkan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya bahwa saat ini Ciamis masuk zona merah lagi. Hal ini tentunya membuat kaget, padahal upaya dalam penanganan pandemi sudah dilakukan. Terutama dalam mendisiplinkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan 5M.
“Ciamis kembali zona merah, hal ini karena tingginya angka kematian pasien Covid-19 di Ciamis,” ujar Herdiat saat ditemui di kantor BKPSDM jalan Maleber, Selasa (8/6/2021).
Ada beberapa faktor yang membuat angka kematian tinggi. Yakni pasien yang positif Covid-19 merupakan lansia yang memiliki penyakit bawaan. Lalu dibawa ke RSUD sudah dalam kondisi koma dan sulit bernafas.
Saat ini, angka kematian akibat Covid-19 di Ciamis mencapai 3,71 persen. Dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 218 orang. Sedangkan untuk jumlah pasien positif aktif saat ini sebanyak 131 orang.
Selain itu, data penambahan pasien meninggal ini bukan hanya warga yang tertular dan dirawat di Ciamis. Namun ada warga perantau yang memiliki KTP Ciamis tapi tertular dan meninggal di perantauan lalu dikubur di Ciamis. Sehingga data tersebut masuk ke Kabupaten Ciamis.
“Warga dengan KTP Ciamis tapi berdomisili di luar daerah, perantau mereka sakit disana tapi dikuburnya di Ciamis. Banyak yang seperti itu, masuk ke dalam data Ciamis. Jumlahnya juga tidak sedikit,” ungkapnya.
Agar Ciamis tidak kembali jadi zona merah, Pemkab Ciamis akan lebih gencar lagi dalam menegakan protokol kesehatan 5M. Herdiat pun mengaku saat ini terlihat masyarakat mulai abai lagi dalam menjalankan protokol kesehatan terutama dalam penggunaan masker dan jaga jarak.
“Dengan kondisi zona merah ini kami juga akan menutup tempat wisata. Sedangkan untuk pembelajaran tatap muka akan kita kaji hari ini, melakukan rapat dengan Satgas Covid-19,” terangnya. (Ayu/CN/Djavatoday)